Menanti Vaksinasi, Dinkes Rembang: Jangan Termakan Hoaks

Bagikan ke :

Rembang, SMJTimes.com — Kepala Seksi Surveilans, Karantina Kesehatan dan Imunisasi Dinkes Rembang Eni Sriratnawati, telah mengkonfirmasi bahwa belum ada informasi dari provinsi terkait kedatangan vaksin ke Kota Rembang.

“Belum ada pemberitahuan dari provinsi, belum ada kabar ya,” ujarnya saat ditemui di kantor, Kamis (14/12/2021).

Baca juga: Siap Vaksinasi, Dinkes Rembang Bagi 4 Kelompok Prioritas

Pandemi Covid-19 sudah menjajah negara Indonesia delapan bulan sejak pertama kali dilaporkan kasus infeksinya pada 2 Maret 2020 yang lalu. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengurangi dampak dan menghentikan transmisi terjadi di masyarakat, meski hingga saat ini penularan infeksi virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 ini masih terus terjadi.

Program vaksinasi diharapkan menjadi jalan untuk mengakhiri pandemi Covid-19 ini. Namun, para ahli mengakui bahwa rencana vaksinasi Covid-19 jelas memerlukan persiapan yang matang.

Baca juga: Dinkes Pati Perkirakan Vaksinasi Nakes Berlangsung 6 Bulan

Eni mengatakan seluruh persiapan terkait Vaksin di Kota Rembang telah dilakukan dengan matang, dari mulai fasilitas, sarana, dan tempat pelaksanaan, tempat penyimpanan sudah siap. Rencananya pelaksanaan vaksinasi akan dilakukan di Puskesmas Kota Rembang.

Eni menginformasi bahwa, hari ini jadwalnya masih pencanangan yang di daerah provinsi, hanya di tiga kabupaten saja, yaitu Kabupaten Semarang, Kota Semarang, dan Kota Surakarta. Untuk rencanya daerah selanjutnya akan dilaksanakan di bulan Februari mendatang.

Baca juga: Geger Isu RS Covidkan Jenazah Pasien, Begini Tanggapan Dinkes Pati

Ia pun memaparkan bahwa pelaksanaan vaksinasi ini tahap pertama pastinya oleh tenaga kesehatan (nakes). Seluruh nakes juga sudah didata oleh pihak Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK) sejumlah 2.396 dosis.

Pasalnya, terdapat isu-isu bahwa vaksin tiba di Rembang tanggal 10 Februari, namun Eni menampik berita tersebut, karena sampai saat ini pihaknya bersama jajarannya belum menerima informasi langsung dari atasan/provinsi.

Baca juga: Kemenkes Bandrol Rp 150 Ribu untuk Rapid Test, Dinkes Masih Rp 260 Ribu 

Ia meminta supaya masyarakat cerdas dalam memilah informasi, jangan sampai termakan hoax. Masyarakat perlu mengetahui informasi yang benar terkait vaksin ini.

Ia pun mengimbau kepada masyarakat, meski vaksin sudah ada, tidak berarti protokol kesehatan dilupakan.

Baca juga: Gelar Rapid Test, Dinkes Pati: Tantangan Kita Menemukan Penderita HIV/Aids

“Jangan sampai lengah, tetap protokol kesehatan mesti ketat,” tutupnya.(*)

Baca juga:

Reporter : Najmah Hinduan

Komentar