Dewan Pati Minta Petani Bawang Merah Tak Bergantung Pestisida Kimia

Bagikan ke :

Pati, SMJTimes.com – Anggota Komisi B DPRD Kabupaten Pati, M. Nur Sukarno, pemerintah dan petani bawang merah perlu melakukan pelatihan dan pembimbingan kepada kelompok petani bawang merah. Bertujuan supaya bawang merah lokal Pati dapat menghasilkan kualitas unggul.

Ia mendorong agar petani mencoba mengatasi serangan hama dengan pestisida. Karena, kondisi permasalahan bawang merah saat ini terletak pada produktivitas tanamannya.

Dewan Pati Minta Petani Bawang Merah Tak Bergantung Pestisida Kimia

“Sampai saat ini kami masih mempunyai harapan tentang pemakaian pestisida kimia. Akan tetapi, kami mengimbau ke petani supaya tidak terlalu bergantung pada pestisida kimia dengan mengganti pestisida organik,” ungkap Anggota Komisi B DPRD.

Ungkapan diatas Sukarno ini menguatkan bahwa Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati menekankan agar petani bawang merah di Pati mampu membudidayakan bawang merah lokal dengan baik.

Menurut politisi Partai Golongan Karya (Golkar) itu mengatakan tanaman perlu disemprot dengan pestisida secara rutin. Ia menyarankan agar petani memilih penggunaan pestisida maupun pupuk organik.

“Tingginya harga bawang merah disebabkan karena beberapa faktor. Faktor tersebut diantaranya persediaan bawang merah yang berkurang di pasaran,” ujar Anggota Komisi B dari Fraksi Golkar saat dihubungi, Selasa (9/3/2021).

“Serangan hama mempengaruhi turunnya kualitas tanaman bawang merah. Hama akan lebih mudah menyerang ketika musim penghujan,” ungkap Sukarno.

Selain itu, ia mengungkap jika cuaca ekstrem juga mempengaruhi turunnya produktivitas bawang merah. Sehingga hal tersebut membuat tanaman bawang merah rawan terserang hama.

Pemerintah melalui Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertan) Kabupaten Pati perlu memberi pendampingan dan pembimbingan kepada petani bawang merah di Bumi Mina Tani.

Selama ini pasokan bawang merah di Pati berasal dari petani lokal. Sektor budidaya bawang merah di Kabupaten Pati terdapat di Kecamatan Jaken, Jakenan, Juwana, Wedarijaksa, Batangan, dan Sukolilo. Apabila stok tidak memenuhi kebutuhan pasar maka pemerintah memasok bawang merah dari kota lain, contoh Brebes. (Adv)

 

Komentar