Rembang, SMJTimes.com – Selain harga kedelai yang menjadi keresahan masyarakat karena kenaikan harga, kini harga sayur mayur juga ikut meroket.
Kenaikan tersebut diakui oleh pengelola pasar Rembang, Deni Hardianto, saat ditemui di kantornya pada Selasa (12/1/2021). Ia mengungkapkan, awal tahun baru sampai sekarang sayur-sayuran di pasar Rembang masih mengalami kenaikan yang cukup signifikan.
Baca juga: Bupati Rembang Tinjau Pasar dalam pelaksanaan PPKM
Namun, masalahnya pihaknya sering menjumpai pedagang yang tidak jujur soal kenaikan harga. Alhasil sering terjadi perbedaan data antara yang pihaknya laporkan dengan yang ada di lapangan.
“Mengalami kenaikan dari mulai tahun baru sampai sekarang. Namun kadang kita memberi informasi ke kantor kami Indagkop dan pihak lain yang ingin tahu, dan kita memberitahu. Tapi kadang di lapangan berubah. Itu susahnya di situ,” terangnya.
Baca juga: Pencarian Korban Kecelakaan Kapal di Pati hingga Perairan Rembang
Menurut datanya saat ini, lanjut Deni, kenaikan harga sayuran di pasaran berkisar antara 2.000 sampai 3.000 rupiah. Sebelumnya harga sayuran rata-rata 1.000 per ikat, namun sekarang harganya bisa mencapai 3.000 sampai 4.000. Ia mencontohkan harga sawi, sebelumnya 1.000 dapat tiga ikat, sekarang 1.000 hanya dapat ikat.
“Namun, persoalannya itu tadi. Saat dilakukan pemantauan di lapangan para pedagang seringkali tidak jujur. Apa yang disampaikan kepada tim pengawas itu berbeda dengan yang dijual kepada para pembeli,”
Baca juga: Bupati Rembang Terbitkan Surat Edaran Pemberlakuan PPKM
“Kita memang mengontrol di sini, karena ada petugasnya. Kalau ditanya harganya sekian-sekian, tapi kenyataan di lapangan berbeda kalau ada yang beli sudah lain,” ungkapnya.
Menurutnya dalam melakukan pengawasan harga, memang tidak semua pedagang ditanya. Hanya beberapa pedagang yang ditanya untuk digunakan sebagai sampel. Terkadang pihaknya mengalami kesulitan dalam menggunakan metode tersebut. Pasalnya setiap pedagang dapat menentukan harganya sendiri-sendiri, meski selisih harganya tidak jauh berbeda. (*)
Baca juga:
- Kenaikan UMK Rembang, DPMPTSP Naker: Belum Ada Pengajuan Penyesuaian
- Penerapan Permen Penangkapan Rajungan di Rembang Minim
- Kedelai Langka, Tak Berdampak Besar di Rembang
Reporter : Aziz Afifi
Komentar