Posko Terpadu Ditutup, Penanganan Mudik-Balik di Jateng Terbilang Sukses

Semarang – Masa mudik dan arus balik Lebaran usai, Posko Terpadu Lebaran Provinsi Jawa Tengah kini resmi ditutup setelah beroperasi selama 15 hari. Hal ini diresmikan oleh Ketua Posko sekaligus Sekretaris Daerah Provinsi Jateng, Sri Puryono pada Jumat (14/6) di Wisma Perdamaian.

Penanganan arus mudik dan balik di wilayah Jateng berjalan dengan optimal berkat kerjasama dari Dinas Perhubungan, Kesehatan, kepolisian, PMI, mitra kerja yang lain, RAPI, ORARI, Pramuka yang bagus.

Meskipun begitu, Sri Puryono menyampaikan masih ada beberapa hal yang perlu dievaluasi. Salah satunya pada pengambilan kebijakan rekayasa lalu lintas seperti contraflow. Langkah itu perlu dikomunikasikan lebih optimal dengan pihak-pihak yang terdampak, seperti organda (Organisasi Angkutan Darat).

Baca Juga :   Ganjar Ingin Produk UKM Jateng Bisa Masuk Pasar Ekspor

“Contraflow yang dilakukan Dirlantas kemarin luar biasa karena efektif sekali mengurangi kemacetan. Kalau tidak ditutup, bisa 60-70 km macetnya. Saya tidak mau ada tol justru macet. Namun, ke depan perlu berkomunikasi dengan pihak-pihak yang terdampak contraflow. Organda dilibatkan,” pesannya. 

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jateng, Satrio Hidayat, dari sisi penyediaan angkutan mudik-balik gratis juga terbilang berhasil. Karena hal ini berpengaruh pada penurunan penggunaan kendaraan pribadi, salah satunya penggguna sepeda motor.

“Angkutan mudik gratis yang dilaksanakan pemerintah provinsi, jasa raharja, kementerian perhubungan dan mitra kerja yang lain berjalan baik. Utamanya yang diangkut dengan menggunakan kapal laut,” kata dia.

Baca juga : Antisipasi Kecelakaan Saat Mudik, Satlantas Polres Pati Imbau Masyarakat Tidak Paksakan Diri

Baca Juga :   Rawan Pembegalan di Wilayah Desa Sidorejo, Demak Warga Diimbau untuk Waspada

Selain itu, pengguna kapal laut yang membawa motor pada program mudik gratis juga sangat bagus. Sebab, load factor arus baliknya untuk penumpang mencapai 94 persen, dan motor 91 persen. Padahal, tahun lalu hanya berkisar antara 40 sampai 50 persen. 

“Ini menggembirakan karena artinya informasi yang disampaikan ke masyarakat cukup baik. Pendaftaran arus balik sekarang juga dibuka sampai dengan kapal mau berangkat,” ujar dia.

Secara umum, arus mudik dan balik di Jateng berlangsung lancar. Kendala-kendala seperti saat gerbang tol Colomadu ditutup bisa ditanagani dengan baik oleh petugas dengan memberikan penjelasan yang bisa diterima masyarakat. (*)

Komentar