SMJTimes.com – Tradisi minum teh telah menjadi bagian penting dari berbagai budaya di seluruh dunia. Meski tampak sederhana, setiap negara memiliki cara penyajian, makna, dan filosofi tersendiri dalam menikmati minuman ini.
Dari ritual spiritual hingga bentuk penghormatan sosial, teh hadir dengan karakter yang berbeda-beda sesuai sejarah dan tradisi tiap bangsa.
Melansir dari CNN Indonesia, budaya minum the di negara Jepang dikenal melalui chanoyu, sebuah upacara yang penuh ketenangan dan makna mendalam. Matcha yang digunakan tidak sekadar disajikan, tetapi diracik dalam ritual yang sarat konsentrasi, kesederhanaan, dan penghormatan.
Gerakan yang dilakukan mengikuti prinsip harmoni dan kehati-hatian, membuat proses meminum teh menjadi bentuk meditasi.
Sementara itu, Inggris memiliki afternoon tea yang ikonik. Tradisi ini muncul pada abad ke-19 dan menjadi simbol gaya hidup elegan. Teh hitam biasanya disajikan bersama kue kecil, scone, atau sandwich yang dinikmati antara pukul tiga hingga lima sore.
Hingga kini, teatime tetap menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat Inggris dan bahkan menjadi daya tarik wisata tersendiri.
Di Maroko, teh mint adalah simbol penyambutan tamu. Campuran teh hijau, daun mint segar, dan gula disajikan dengan cara dituang dari ketinggian untuk menciptakan busa. Semakin tinggi tuangannya, semakin dihargai keahlian sang penyaji.
Sementara sebagai negara asal budaya teh, China memiliki sejarah ribuan tahun berupa pengembangan ratusan jenis teh dengan teknik penyeduhan berbeda, termasuk Gongfu Cha yang menekankan ketepatan dan keahlian.
Turki pun dikenal sebagai negara dengan konsumsi teh tertinggi di dunia. Teh hitam atau çay disajikan dalam gelas kecil berbentuk tulip dan diminum hampir sepanjang hari, baik saat bekerja maupun bersantai. Kehadirannya menjadi simbol kebersamaan dalam interaksi sosial.
Berbagai tradisi ini menunjukkan bagaimana teh bukan sekadar minuman, tetapi warisan budaya yang mencerminkan identitas, nilai, dan cara hidup masyarakat di berbagai belahan dunia. Teh menyatukan manusia melalui kehangatan dan kesederhanaannya. (*)
Komentar