SMJTimes.com – Begitu menyalakan lilin aroma terapi atau meneteskan minyak esensial ke diffuser, suasana kamar sering kali membuat tubuh lebih rileks, seperti wangi lavender, chamomile, hingga melati.
Setelah ditelaah, ternyata rahasianya terdapat pada indera penciuman. Hidung berhubungan langsung dengan sistem limbik di otak, yaitu bagian yang mengatur emosi dan rasa nyaman.
Ketika kita mencium aroma yang menenangkan, sistem limbik akan memicu tubuh melepaskan hormon seperti serotonin dan endorphin yang berperan besar dalam mengurangi stres dan membuat pikiran lebih rileks sebelum tidur.
Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Alternative and Complementary Medicine menunjukkan bahwa aroma lavender efektif meningkatkan kualitas tidur pada penderita insomnia ringan.
Bahkan di beberapa rumah sakit, terapi aroma lavender digunakan untuk membantu pasien merasa lebih tenang sebelum operasi.
Selain itu, aroma terapi juga membantu menurunkan detak jantung dan tekanan darah. Itu sebabnya, setelah menghirup aroma yang menenangkan, tubuh kita seolah mendapat sinyal untuk beristirahat.
Namun, tentu efeknya bisa berbeda pada setiap orang. Ada yang cocok dengan aroma lavender, ada juga yang lebih nyaman dengan peppermint atau chamomile. Kuncinya adalah menemukan aroma yang paling membuat kita tenang. (*)
Komentar