Blora, SMJTimes.com – Sejumlah Rumah mengalami kerusakan setelah hujan lebat dan angin kencang menguyur dua daerah di Blora. Yakni Randublatung dan Kedungtuban pada Senin malam (9/11/2020).
Dalam rilis resmi BPBD Kabupaten Blora tercatat berbagai kerusakan terjadi, mulai dari rusak berat hingga ringan. Setidaknya dalam pendataan tersebut ada 2 rumah mengalami rusak berat di dua daerah berbeda. Serta 9 rumah alami rusak ringan di daerah Kedungtuban dan 23 rumah di Randungblatung akibat terpaan angin yang berlangsung pada pukul 18:15 WIB tersebut.
Baca juga: Video : Wujud Kepedulian Polri, Polres Blora Bagikan Beras ke Warga
Rumah Sumijan, misalnya, warga asal Dukuh Klompok, Desa Tanjung, Kecamatan Kedungtuban ini mengalami rusak berat. Rumah utama Samijan roboh dan tidak dapat ditempati, sehingga ia terpaksa harus mengungsi untuk sementara waktu.
Sedangkan rumah rusak berat lainnya juga dialami oleh Bunagung asal Desa Kutukan, Kecamatan Randublatung. Rumah Bunagung roboh pada bagian utama, kejadian tersebut mengakibatkan dua orang terluka memar akibat tertimpa kayu.
Baca juga: Kemenag Blora : Boleh Selenggarakan Salat Idul Adha Tapi Harus Patuhi Protokol Kesehatan
Hal serupa juga dialami oleh Sadimin, warga Dukuh Klompok, Desa Tanjung, Kecamatan Kedungtuban. Garasi miliknya roboh, sedangkan dinding rumah jebol, sementara rumah bagian samping pun ikut roboh. Tak hanya itu, bagian atap rumah pun mengalami kerusakan. Menurut catatan BPBD, kerusakan yang dialami Sadimin masuk dalam kategori sedang.
Nasib sama terjadi pada Jupri, seorang warga Desa Kutukan, Kecamatan Randublatung yang harus menyaksikan kandang ternak dan sebagian ruang dapur miliknya roboh. Sementara itu, kondisi rumah utama milik Jupri mengalami kerusakan di bagian atap.
Baca juga: Ditertibkan, Pengunjung dan Pedagang Pasar Sido Makmur Blora Wajib Pakai Masker
Di sisi lain, terdapat sejumlah rumah yang mengalami kerusakan ringan di bagian atap rumah akibat terjangan angin yang menyapu kencang.
Beruntung, peristiwa tersebut tak memakan korban jiwa. Meski warga harus menelan kerugian yang cukup besar akibat kejadian nahas tersebut. Sementara itu, BPBD Blora terus berupaya melakukan assesment, pendataan dan melakukan pemantauan wilayah terdampak.(*)
Baca juga:
- Kemenag Blora : Boleh Selenggarakan Salat Idul Adha Tapi Harus Patuhi Protokol Kesehatan
- Dinkes Blora Mencatat Ada 74 Kasus DBD, Satu Diantaranya Meninggal Dunia
- Pemudik di Blora Bertambah, Masyarakat Diimbau Tingkatkan Kewaspadaan
Reporter: Aziz Afifi
Komentar