Pati PPKM Level 3, Dewan Pati Imbau Patuhi Protokol Kesehatan

Bagikan ke :

Pati, SMJTimes.com – Ketua Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Bambang Susilo mengimbau agar masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan, mengingat kabupaten Pati saat ini menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3.

Hal tersebut lantaran Kabupaten Pati menyumbang angka 400 kasus Covid-19. PPKM level 3 ini sendiri berlangsung selama satu pekan ke depan, berlaku mulai Selasa (15/2/2022) lalu hingga Senin (21/2/2022).

Bila dalam sepekan Pati mengalami penurunan kasus, asesmennya turun lagi ke level 1. Namun jika nanti kasus Covid-19 naik, maka penerapan PPKM level 3 saat ini dapat naik level.

Menurut Bambang, senjata pamungkas untuk menekan penularan virus Covid-19 di Pati adalah dengan vaksinasi kumulatif 100 persen.

Pati_PPKM_Level_3,_Dewan_Pati_Imbau_Patuhi_Protokol_Kesehatan

“Ini Kayaknya level 2 sebetulnya kemarin beberapa minggu kemarin level 1 . Karena capaian vaksinasi belum 100 persen. Harapan kami pemerintah menggenjot vaksinasi, ” kata Anggota DPRD  dan Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Kebangkitan Bangsa (DPC PKB) itu, pada Rabu (16/2/22).

Selain vaksinasi, Pemkab juga diminta untuk gencarkan tracing, untuk mengetahui sebaran Covid-19 di wilayah kecamatan.

Sementara itu, masyarakat Pati diimbau untuk menerapkan  protokol kesehatan 5M yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas, dan menjaga jarak lebih ketat.

Bupati Pati Haryanto saat diwawancarai terpisah pada Selasa (15/2) lalu menyebutkan saat ini di Pati ada 414 kasus positif Covid-19.

“Pati PPKM level 3. (Kasus) sekarang sudah banyak. Isolasi mandiri dan terpusat sekarang sekitar 372 kasus. Mondok (dirawat) ada 42, di berbagai rumah sakit. RSUD RAA Soewondo ada 9, RS KSH ada 2, RS Mitra Bangsa ada 5, RSI ada 6, dan lain sebagian sampai ke (RS) luar daerah,” ujar Haryanto saat ditemui di Pendopo Kabupaten Pati, pada Selasa (15/2/2022).

Untungnya para pasien tidak mengalami gejala yang serius sehingga kebanyakan masih bisa menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing. (*)

Komentar