Rembang, SMJTimes.com – Polisi masih menyelidiki kasus tewasnya empat orang dalam satu keluarga di Padepokan Seni Ongko Joyo, Desa Turusgede, Rembang, Jawa Tengah.
“Kami masih dalam penyelidikan, kita kumpulkan bukti-bukti dan keterangan saksi. Untuk motif, kami masih dalami karena ini baru kejadiannya,” ujar Kapolres Rembang AKBP Kurniawan Tandi Rongre kepada wartawan, Kamis (4/2/2021)
Polisi belum dapat memastikan apakah ada barang milik korban yang hilang dalam peristiwa berdarah itu. Tandi mengatakan akan menyelidikinya.
Baca juga: Anggaran Perbaikan Jalan Rembang Cukupi Seperempat Persen
“Untuk sementara barang hilang juga sedang kami selidiki. Akan kami infokan lebih lanjut,” imbuh dia.
Tapi yang pasti, keempat jenazah itu ditemukan dengan kondisi lebam dan penuh luka bekas penganiayaan benda tumpul.
“Dari hasil olah TKP korban dinyatakan ada penganiayaan. Ada luka lebam di kepala, keluar darah dari wajah, hidung dan menggunakan seperti benda tumpul.”
Baca juga: Optimalkan PPKM, Pemkab Rembang Pantau Sejumlah Wilayah
Penemuan mayat ini pertama kali diketahui oleh pembantu rumah tangga korban, Kunti, yang hendak bekerja di padepokan seni.
“Penemuan mayat ini dilaporkan oleh asisten-asisten rumah tangga yang datang ke TKP. Dia melihat gerbang rumah terbuka lalu masuk dan memanggil-manggil tapi tidak ada jawaban. Lalu ditemukan empat jenazah yang sudah tergeletak di tempat tidur,” jelas dia.
Melihat majikannya tewas, Kunti pun langsung melaporkan peristiwa itu ke tokoh masyarakat setempat dan diteruskan ke aparat kepolisian.
Baca juga: Vaksinasi Rembang Capai 77 Persen
Saat ini pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan berdasarkan keterangan dari saksi-saksi dan juga kamera CCTV. Keempat jenazah itu sudah dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan autopsi.
Autopsi empat korban pembunuhan berlangsung di Rembang selesai hari ini pada pukul 16.12 di Rumah Sakit Umum dr. Soetrisno pada Kamis (4/2/2021). Autopsi dipimpin oleh dr. Sumy Hastry Purwati dari Komisaris Besar Polisi Polda Jateng.
Dalam keterangannya Sumy Hastry Purwati, menerangkan empat korban dipukul saat tidur. Hal itu ditunjukkan dengan luka yang terdapat pada muka korban.
“Jenazah memang seluruhnya karena kekerasan benda tumpul bagian kepala,” terangnya.
Baca juga: Polres Rembang Tertibkan Sejumlah Warung hingga Kafe
Ia juga menerangkan keempat korban dipukul dalam kondisi tertidur. Sehingga tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan yang ada pada keempat jenazah korban.
“Di bagian tubuh lain tidak ada tanda-tanda kekerasan. Cuman korban dikenai kekerasan benda tumpul. Bagian depan dan atas kepala. Tidak ada tanda perlawanan, dipukul istirahat atau saat lagi tidur.”
Lebih lanjut Sumy Hastry Purwati menerangkan tanda kekerasan terdapat lebih dari dua pada masing-masing jenazah. Dan semua tanda kekerasan itu mengacu pada bagian atas dan muka si korban.
Baca juga: Bupati Rembang Tinjau Pasar dalam pelaksanaan PPKM
Sedangkan untuk kematian si korban, Sumy Hastry Purwati memperkirakan korban telah meninggal sekitar 10 sampai 11 jam yang lalu.
“Sekitar 10 sampai 11 jam yang lalu dari pemeriksaan sekitar jam satu tadi.” (*)
Baca juga:
- Penemuan Mayat Membusuk di Kebun Bambu
- Kesal Minta Cerai, Pria Habisi Nyawa Istri dan Anak Tiri
- 5 Alternatif Film Mengenang Peristiwa 65 Selain G30S/PKI
Artikel ini telah tayang di Mitrapost.com dengan judul ‘Kasus Keluarga Tewas di Rembang, Polres: Ada Tindak Kekerasan’
Komentar