SMJTimes.com – Kucing menjadi salah satu hewan peliharaan yang banyak disukai orang. Selain tampilan lucunya, kucing juga punya tingkah yang menggemaskan. Sebagian orang memilih kucing sebagai hewan peliharaan untuk menghilangkan stres dan juga jenuh.
Namun, kalian para pecinta kucing perlu hati hati saat berinteraksi dengannya. Sewaktu-waktu hewan berambut lebat ini bisa saja mencakar hingga menggigit.Kucing memiliki taring dan kuku yang tajam, sehingga bisa saja melukai kulit kamu saat dia mencakar atau menggigit. Malahan, akibat gigitan atau cakaran kucing dapat berakibat luka serius hingga infeksi.
Baca juga: Tak Lagi Ribet Menghitung, Bonum Hadir Permudah Bisnis UKM
Meskipun kucing yang kamu pelihara telah mendapat vaksin, gigitan ataupun cakarannya masih biesa memungkinkan memicu infeksi yang berpotensi terjadinya komplikasi, terlebih bagi penderita diabetes.
Bakteri Staphylococcus aureus membuat kita rentan terinfeksi dari kucing. Umumnya, bakteri ini ditemukan pada kulit manusia dan hewan dan menyebar antara manusia dan hewan melalui sentuhan.
Sementara bakteri Campylobacteriosis dapat menular melalui paparan kotoran kucing yang terinfeksi atau melalui air dan makanan yang terkontaminasi. Infeksi bakteri ini bisa berakibat kram perut, demam, mual, dan diare. Sedangkan, infeksi bakteri Pasteurella bisa menular lewat gigitan atau cakaran kucing.
Baca juga: Kilas Balik Peringatan Hari Kesehatan Mental Dunia 10 Oktober
Tak hanya itu, mengutip Kompas.com, Senin (12/10/2020) cakaran kucing juga dapat memicu cat scratch disease atau penyakit cakaran kucing. Walaupun langka terjadi, cat scratch disease bisa menyebabkan orang mengalami komplikasi yang serius. Penyakit ini bisa berpengaruh buruk pada otak, mata, jantung, atau organ internal lainnya. Penyakit ini biasanya terjadi akibat cakaran kucing yang terinfeksi bakteri Bartonella henselae dari gigitan kutu, transfusi darah atau perkelahian dengan kucing lain yang terinfeksi.
Jangan khawatir jika kamu terkena cakaran kucing. Yang perlu kamu lakukan saat dicakar atau digigit kucing adalah membasuh area yang terkena cakaran atau gigitan dengan air. Setelah itu, bersihkan dengan sabun dan bilas lagi dengan air. Jika terjadi pendarahan, oleskan krim antibiotik dan balut dengan perban steril. Jika terjadi luka serius, kamu bisa konsultasi dengan dokter untuk menghindari komplikasi.
Merawat kucing perlu memerhatikan kebersihan tubuhnya. Kamu perlu memotong kuku kucing peliharaan agar tidak menyebabkan luka saat tak sengaja tergores atau tercakar. Selain itu, jangan biarkan kucing menjilat atau menyentuh area mata, mulut, atau luka terbuka yang ada di tubuh kita.
Baca juga:
Komentar