SMJ Times – Sejak Indonesia dilanda Pandemi Covid-19 Maret lalu, banyak aktivitas pekerjaan dialihkan dari rumah. Hal ini membuat masyarakat lebih banyak memiliki waktu luang. Banyak dari mereka mengisi waktu luang untuk berolahraga guna menjaga daya tahan tubuh agar tetap prima. Salah satunya bersepeda.
Bersepeda menjadi salah satu olahraga yang tengah digandrungi masyarakat saat ini. Seakan menjadi tren gaya hidup, banyak orang berbondong-bondong bersepeda secara sendiri maupun beramai-ramai.
Di tengah maraknya pengayuh pedal saat ini, muncul kekhawatiran sendiri pada kaum pria. Pasalnya, beredar anggapan seringnya melakukan aktivitas bersepeda dapat memicu disfungsi ereksi atau impoten.
Baca juga: Pemicu Pembengkakan Getah Bening
Benarkah demikian?
Dilansir dari Kontan.co.id sebuah riset yang dilakukan the Massachusetts Male Aging Study menunjukkan bahwa bersepeda dapat merusak syaraf dan menekan arteri di penis. Hal inilah yang diyakini sebagai pemicu gangguan ereksi.
Sadel memberikan tekanan konstan pada perineum, area antara alat kelamin dan anus. Tekanan tersebut membahayakan syaraf dan memperlambat aliran darah yang menyebabkan kesemutan atau mati rasa pada penis. Jika hal ini terjadi secara terus menerus, maka disfungsi ereksi dapat terjadi.
Berbeda halnya dengan salah satu penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Urology tahun 2018 dijelaskan bahwa kesehatan seksual dan urologi tidak terkena dampak negatif karena bersepeda, terutama jika dibandingkan dengan renang atau lari. Dalam hal ini para pesepeda dapat bernapas lega.
Baca juga:Fakta Sheet Mask Masker ala Korea
Menurut ahli urologi dari University of California-San Francisco, Bersepeda memberikan manfaat kardiovaskular yang luar biasa dan berdampak rendah pada sendi.
Penelitian ini juga menemukan bahwa, posisi stang yang lebih pendek dari sadel dapat meningkatkan mati rasa di area genital dan luka di selangkangan. Mengatasi masalah tersebut, peneliti menyarankan untuk berdiri lebih sering saat bersepeda.
Jika merasakan kesemutan atau mati rasa di area genital setelah bersepeda, ada baiknya beristirahat dan menghentikan kegiatan bersepeda untuk sementara waktu.
Baca juga:
Komentar