Boyolali – Mobil Esemka yang sempat digadang-gadang pembuatannya oleh Presiden Joko Widodo kini resmi memiliki pabrik perakit yang didukung oleh investor swasta nasional. Hal ini diharapkan bisa memberikan multiplayer effect di Jawa Tengah dalam industri otomotif.
Pabrik perakitan mobil Esemka berada di bawah naungan PT Solo Manufaktur Kreasi dan telah memiliki nilai investasi sebesar Rp 600 miliar.
Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin menyampaikan berdirinya pabrik tersebut diharapkan semakin memicu pertumbuhan industri otomotif di Jawa Tengah. Sehingga bisa memberi dampak positif bagi pertumbuhan perekonomian yang ditargetkan mencapai 7 persen.
“Ini kan nilainya mencapai Rp 600 miliar. Lumayan besar lah. Syukur-syukur langkah ini bisa diikuti pabrikan otomotif lain,” katanya.
Baca juga: Kebijakan Pemakaian Batik dan Lurik bagi PNS Sumbang Naiknya Perekonomian di Jateng
Presiden Direktur Esemka, Eddy Wirajaya menyampaikan bahwa pabrik yang dirintis dalam waktu kurang lebih 10 tahun ini memiliki investor murni swasta nasional, dan tidak ada campur tangan dari investor asing.
“Tidak ada campur tangan perusahaan asing. Investasinya 100 persen Indonesia,” ujarnya.
Mobil Esemka ini dirakit dengan komponen dari pabrik dalam negeri dari PT INKA, Pertamina, ACC Bawen Karoseri sampai PT Cikarang Persada Manufacturing.
Baca juga: Kembangkan BUMDes di Jateng, Ganjar Arahkan ke Sektor Pariwisata
Namun, menurut Presiden Joko Widodo tantangan dalam pembuatan mobil Esemka ini selain soal produksi juga bagaimana menjualnya. Karena seperti diketahui oleh mayoritas orang, penduduk Indonesia masih lemah untuk bisa menghargai karya bangsa sendiri.
“Saya tidak memaksa Anda beli. Tapi setelah saya melihat hasil dan kualitasnya saya mengatakan kita wajib beli. Saya ingin mendukung otomotif nasional, mendukung merk lokal,” ujar Presiden Jokowi.
Oleh sebab itu, pembuatan mobil Esemka ini harus diperhatikan kualitasnya agar penduduk Indonesia bisa memajukan bangsa sendiri dengan menghargai karya anak bangsa. (*)
Komentar