SMJTimes.com – Gula adalah bahan pemanis yang nyaris selalu hadir di dapur rumah. Tapi pernahkah kamu bertanya, sebenarnya apa perbedaan antara gula merah dan gula pasir?
Keduanya sama-sama manis, tapi ternyata punya banyak perbedaan dari segi bahan dasar, proses pembuatan, hingga kandungan gizinya.
Pertama dari segi bahan, gula pasir berasal dari tebu yang diolah dan dimurnikan hingga jadi kristal putih. Sementara itu, gula merah dibuat dari nira pohon aren, kelapa, atau tebu, lalu dimasak hingga mengental dan dicetak. Karena minim proses penyaringan, gula merah cenderung berwarna cokelat gelap dan masih mengandung sedikit mineral alami.
Dari segi rasa, gula merah punya cita rasa yang lebih kompleks dan sedikit beraroma karamel atau smoky, sementara gula pasir rasanya cenderung bersih dan manis polos. Inilah alasan mengapa banyak masakan tradisional lebih cocok memakai gula merah, seperti kolak, klepon, atau bumbu rujak.
Untuk kandungan gizinya, dilansir dari gooddoctor.co.id, gula merah memang sedikit lebih unggul karena masih mengandung jejak zat besi, kalium, dan antioksidan alami. Tapi perlu diingat, ini bukan berarti gula merah lebih “sehat” sepenuhnya. Keduanya tetap mengandung kalori tinggi dan bisa menyebabkan lonjakan gula darah bila dikonsumsi berlebihan.
Menariknya, indeks glikemik gula merah umumnya lebih rendah dibandingkan gula pasir, artinya kenaikan kadar gula darahnya bisa lebih lambat. Ini membuat sebagian orang yang mencoba diet GI rendah lebih memilih gula merah. Namun, bagi penderita diabetes, tetap disarankan mengontrol semua jenis gula, baik merah maupun pasir.
Kalau untuk memasak, keduanya bisa saling menggantikan tergantung resep. Tapi tentu hasil rasa dan aroma bisa berubah. Misalnya, teh dengan gula merah akan terasa lebih hangat dan beraroma khas, dibandingkan teh dengan gula pasir yang rasanya lebih bersih.
Jadi, intinya bukan soal mana yang lebih baik, tapi lebih ke cocok digunakan untuk apa. Dan seperti semua hal manis dalam hidup, tetap harus dinikmati dengan bijak. (*)
Komentar