Pati, SMJTimes.com – Merespon aduan masyarakat terkait langkanya minyak goreng di sejumlah pusat perbelanjaan dalam beberapa pekan terakhir, pemerintah eksekutif dan legislatif Kabupaten Pati ramai melakukan sidak.
Terjadinya kelangkaan minyak goreng sendiri diketahui terjadi pasca diterapkannya kebijakan HET serentak dari pemerintah pusat.
Anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Pati, Narso membenarkan aduan masyarakat tersebut. Dalam beberapa sidaknya, ia menjumpai kelangkaan produk minyak goreng, baik curah maupun kemasan yang ada di minimarket hingga pasar tradisional.
“di pasar swalayan berjejaring ada barang tapi tidak banyak. tapi harganya sudah Rp14 ribu cuman di pasar tradisional barang agak sulit harganya juga tidak sesuai standar pemerintah,” kata Narso, Anggota Komisi B dan Ketua Fraksi Nurani Keadilan Rakyat Indonesia (NKRI) itu, Sabtu (19/2/22).
Narso menduga, langkanya minyak goreng disebabkan panic buying dari sisi masyarakat. Kendati demikian, masih perlu diselidiki proses distribusi dari pemasok minyak goreng ke pusat perbelanjaan, apakah ada yang menahan pasokannya atau tidak.
“Kalau masyarakat panik menimbun di rumah, membikin stok cadangan dirumah akhirnya berapapun digelontorkan operasi pasar juga agak tetap ada kelangkaan. Kami Juga berharap pemerintah daerah ada operasi oasar minyak yang sesuai harga,” terangnya.
Politisi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu juga mengimbau agar masyarakat tidak melakukan panic buying, lantaran stok minyak goreng dari pemerintah masih mencukupi. “insya allah pemerintah bisa mengatasi, apalagi kita penghasil CPO terbesar di dunia,” imbuhnya.
Selain DPRD Pati, Sidak serupa juga dilakukan oleh OPD di Kabupaten Pati, seperti Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) dan Dinas Ketahanan Pangan.
Hadi Santosa, Kepala Disdagperin Pati mengaku, rangkaian Sidak masih akan digelar hingga minggu depan mengingat stok minyak goreng di sejumlah tempat hingga saat ini belum stabil.
“Minggu depan kita sidak lagi mas, kita masih nunggu jadwal dari Provinsi. Kemarin kita sidak langsung di Migor (minyak goreng) curah mas. Memang kami temukan harga masih banyak yang di atas HET karena stok kurang,” kata Hadi saat diwawancara. (*)
Komentar