Pati, SMJTimes.com – Anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Narso, menyayangkan turunnya jumlah petani muda di Kabupaten Pati.
Padahal pertanian adalah salah satu sektor yang dianggap paling mampu menyejahterakan masyarakat, mengingat meningkatnya pertumbuhan yang berimbas juga pada meningkatnya kebutuhan pangan.
Sektor ini juga dinilai paling stabil. Terbukti saat pandemi Covid-19 melanda dalam satu tahun terakhir, sektor pertanian tak terlalu terdampak malah di beberapa komoditas produktivitasnya meningkat.
Baca juga: Tingkatkan Minat Pemuda Bertani, Dewan: Potong Rantai Distribusi
Melihat fakta tersebut, Narso mengajak masyarakat Pati untuk meningkatkan minat para pemuda dalam bertani dengan melakukan dua skema.
Skema pertama, ditempuh dengan cara mengenalkan dunia pertanian kepada anak usia dini.
“Ada beberapa langkah untuk mengajak para generasi muda menjadi petani. Pertama ada pendidikan bertani sedini mungkin,” kata Narso, Senin (8/3/2021).
Baca juga: Dewan Minta Pemkab Rancang Kebijakan Strategis Guna Antisipasi Kerugian Petani
Generasi tua harus mampu memberi motivasi dan pengetahuan terkait pentingnya dunia pertanian bagi tatanan hidup manusia. Anak-anak juga harus diedukasi bahwa pertanian merupakan salah satu sektor yang bergengsi di dunia bisnis, karena mudahnya integerasi dengan pangsa pasar nasional dan internasional.
Skema kedua, kata politisi dari partai PKS itu, pemerintah kabupaten dalam hal ini Dinas Pertanian harus melakukan pengadaan teknologi baru di bidang pertanian. Modernisasi Alsintan (alat mesin pertanian) ini dianggap Narso mampu merangsang minat bertani kaum milenial.
“Yang kedua pengadaan teknologi terbaru. Ini sebetulnya mendukung generasi milenial. Artinya mereka suka teknologi baru, di sisi lain, yang mudah memahami teknologi ya generasi milenial,” urai Ketua Fraksi Nurani Keadilan Rakyat Indoensia (NKRI) DPRD Pati itu. (Adv)
Baca juga:
- Dewan Pati Minta Pemerintah Pastikan Petani Terdaftar di RDKK
- Masa Pandemi, Dewan Dorong Petani Tambakromo Kembangkan Komoditas Pepaya
- Meski Kuota di Tambah, Petani Pati Masih Keluhkan Pupuk Langka
Reporter: Moh Anwar
Komentar