Pati, SMJTimes.com – Anggota Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Muntamah, berharap skema vaksinasi dari pemerintah yang ditargetkan kurang dari setahun dapat tereasliasi.
Lebih-lebih stok vaksin Covid-19 tercukupi dan vaksinasi berjalan dengan lancar sehingga tidak ada penundaan. Selain itu golongan warga sipil yang bukan tokoh publik juga bisa segera divaksin.
“Saya berharap pemerintah mengusahakan semua warga yang sesuai dengan persyaratan, semua dapat divaksinasi,” kata Muntamah, Sabtu (6/3/2021).
Baca juga: Dewan Nilai Percepatan Vaksinasi Kunci Kalahkan Covid-19
Indonesia hingga saat ini telah menerima vaksin Covid-19 pabrikan Sinovac sebanyak 38 juta dosis, yakni 35 dosis berbentuk bahan baku dan 3 juta diantaranya dalam bentuk vaksin jadi. Jumlah itu tentunya belum cukup untuk meng-cover kebutuhan vaksin terhadap seluruh penduduk.
Sementara vaksinasi berjalan, politisi dari Partai PKB ini juga berharap pemerintah tidak terburu-buru mencabut berbagai program bantuan sosial. Pasalnya masih banyak warga yang belum mampu bangkit dari dampak pandemi Covid-19.
“Warga yang terdampak secara ekonomi saya berharap tetap diberikan bantuan sosial,” kata Muntammah.
Baca juga: Percepatan Program Vaksinasi Covid-19, Dewan Pati Berikan Apresiasi
Terkait bantuan sosial, secara khusus Muntammah juga menyorot kebutuhan kuota internet untuk petugas di lembaga Pendidikan. Sebab pemerintah dalam waktu dekat masih belum membuka KBM tatap muka, sehingga kesejahteraan para guru harus tetap terpenuhi.
Khususnya mebutuhan kuota untuk mengajar daring sehari-hari. Mengingat aplikasi video call pada smartphone membutuhkan paket data yang tidak sedikit.
“Di sektor pendidikan sebelum sistem pendidikan secara langsung atau tatap muka diterapkan, saya berharap paket internet juga masih diberikan,” pungkasnya. (Adv)
Baca juga:
- Dewan Nilai Vaksin Senjata Ampuh Kendalikan Covid-19
- Beredar Informasi Hoaks tentang Vaksin, Perlu Sosialisasi Masif
- Anggota Dewan Pati Jalani Vaksinasi, Diharapkan Terhindar Covid-19
Reporter: Singgih Nugraha
Komentar