SMJTimes – Saat ini diketahui Bumi menjadi satu-satunya planet yang menyimpan kehidupan. Namun belakangan ini, peneliti menemukan keberadaan gas fosfin di atmosfer Venus yang menimbulkan dugaan adanya kehidupan di planet lain selain Bumi.
Gas fosfina seringkali ditemukan sebagai hasil proses biotik dan abiotic makhluk hidup di planet Bumi. Hal itu menunjukkan adanya tanda-tanda kehidupan di Venus yang berlum diketahui siapa penghuni planet terdekat dari Bumi tersebut.
Baca juga: Beruang Purba Zaman Es Ditemukan dalam Kondisi Utuh
Sebelumnya, beberapa tanda kehidupan dari gas fosfina juga telah ditemukan di planet lain selain Venus. Berikut ini beberapa planet yang menunjukkan adanya tanda-tanda kehidupan.
- Mars
Mars menjadi planet yang paling mirip dengan Bumi. Memiliki waktu 24,5 jam sehari. Di sana terdapat lapisan es kutub, dan sejumlah besar fitur permukaan yang dibentuk oleh air.
Di bawah lapisan es itu, diduga terdapat sebuah danau. Metana di atmosfer Mars juga berkorelasi dengan musim dan waktu. Ini semua menjadikan Mars sebagai planet paling layak untuk huni setelah Bumi.
Baca juga: Sejuta Manfaat Air Putih
Menurut peneliti, kemungkinan besar Mars telah dihuni oleh makhluk asing mengingat planet ini punya lingkungan ramah di masa lalu. Saat ini, Mars punya atmosfer yang sangat tipis dan kering sehingga seluruh lingkungan di sana terdiri dari karbon dioksida.
Ini artinya, Mars hanya menawarkan sedikit perlindungan dari radiasi Matahari dan kosmik. Jika cadangan air di bawah permukaan Mars berhasil dipertahankan, bukan tidak mungkin kehidupan masih ada di sana.
Baca juga: Sisa 3 Tahun Lebih Masa Jabatan, Bupati Haryanto Akan Manfaatkan Untuk Menata Pati Lebih Baik
- Europa
Europa ditemukan oleh Galileo Galilei pada 1610, bersama tiga bulan Jupiter lainnya. Bulan Europa punya ukuran yang lebih kecil ketimbang bulan yang mengorbit Bumi. Ia mengorbit pada jarak sekitar 670.000 kilometer setiap 3,5 hari. Europa berada di antara Jupiter dan bulan-bulan Galilea lainnya.
Permukaan Europa adalah hamparan es yang sangat luas. Banyak ilmuwan berpikir bahwa di bawah permukaan yang membeku terdapat lapisan air berupa samudra besar yang terhalang oleh es yang membeku sedalam 100 kilometer.
Baca juga: Ketiga Putri Alm H. Imam Suroso Lanjutkan Pesan Bapaknya untuk Bermanfaat Bagi Sesama
Bukti adanya samudra itu berupa adanya retakan di permukaan es, medan magnet yang lemah, dan medan kacau di permukaan yang dapat berubah bentuk akibat arus laut yang berputar di bawahnya. Lapisan es ini melindungi lautan di bawah permukaan yang sangat dingin.
Di dasar samudra raksasa ini, kemungkinan ada ventilasi hidrotermal dan gunung berapi dasar samudra. Di Bumi, fitur seperti ini sering kali mendukung ekosistem dan kehidupan yang beragam.
Baca juga: Atasi Sembelit, Solusi Lancar Buang Air Besar
- Enceladus
Sama seperti Europa, Enceladus adalah bulan yang tertutup es dengan lautan air di bawah permukaan. Enceladus mengorbit Saturnus. Pertama kali mencuri perhatian para ilmuwan sebagai tempat yang berpotensi dihuni makhluk hidup adalah saat ditemukan permukaan geyser (mata air panas yang menyembur secara periodik) di dekat kutub selatan bulan.
Semburan air ini keluar dari retakan besar di permukaan. Mengingat medan gravitasi Enceladus yang lemah, mata air itu bisa menyembur hingga ke luar angkasa. Geyser tersebut adalah bukti nyata dari adanya air di bawah tanah.
Baca juga: Fakta Sheet Mask Masker ala Korea
Air tidak hanya terdeteksi di Geyser, namun juga serangkaian molekul organik dan butiran kecil silikat berbatu yang hanya bisa hadir jika air laut di bawah permukaan bersentuhan dengan dasar samudra berbatu. Itu semua bukti kuat untuk keberadaan ventilasi hidrotermal di dasar laut, menyediakan bahan kimia yang dibutuhkan untuk kehidupan dan sumber energi lokal.
- Titan
Titan adalah bulan terbesar di Saturnus dan satu-satunya bulan di Tata Surya dengan atmosfer yang cukup besar. Titan berisi kabur oranye tebal dari molekul organik kompleks dan sistem cuaca metana pengganti air, lengkap dengan musim hujan, kering, dan bukit pasir yang tercipta oleh angin.
Baca juga: Terlalu Sering Bersepeda Picu Disfungsi Ereksi?
Atmosfer di Titan sebagian besar terdiri dari nitrogen, unsur kimia penting yang digunakan dalam pembentukan protein di semua bentuk kehidupan.
Pengamatan selama ini telah mendeteksi keberadaan sungai dan danau metana cair serta etana yang kemungkinan adanya kriovolkano– fitur mirip gunung berapi yang memuntahkan air alih-alih lahar.
Ini artinya, sama seperti Europa dan Enceladus, Titan juga memiliki cadangan air di bawah permukaannya. Ketika Titan ada pada jarak terjauh dengan Matahari, suhu udara di sana bisa mencapai -180 derajat Celcius. Bahan kimia di Titan telah menimbulkan spekulasi di kalangan para ilmuwan tentang adanya kehidupan di sana.
Baca juga:
Komentar