Rembang, SMJTimes.com – Bupati Rembang, H. Abdul Hafidz melantik dan mengambil sumpah pejabat baru di lingkungan Dinas Kesehatan (Dinkes). Ada tiga pesan yang disampaikan bagi mereka yang baru saja dilantik tentang permasalahan kesehatan di Rembang.
Bupati Hafidz menyebut, pekerjaan rumah (PR) besar yakni tingginya Angka Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten Rembang. urutan ke-2 terbanyak kasus stunting di Jawa Tengah pada tahun 2020 setelah Kabupaten Wonosobo.
“AKB yang harus segera ditindaklanjuti jangan sampai berpatokan pada itu sudah takdir. Tapi kita bicara usaha, kalo daerah lain bisa kenapa kita tidak,” imbuhnya.
Tugas yang kedua tentang percepatan vaksinasi. Jika sebelumnya Rembang terkendala stok vaksin dari pemerintah Provinsi Jawa Tengah, tetapi kali ini sudah aman.
Selanjutnya, yang tidak kalah penting yakni tentang kasus stunting atau anak tumbuh kerdil. Di Rembang persentase anak yang mengalami stunting masih 22 %.
“Di RPJMN itu tahun 2025 itu stunting harus sudah di bawah 20%. Kita ini masih 22%, kita turunkan lagi sehingga memenuhi RPJMN, ” ujarnya.
Kepala Puskesmas Pancur yang baru saja dilantik, dr. Samsul Anwar mengaku siap untuk melaksanakan tugas dari Bupati. Diantaranya tentang stunting, pihaknya sudah mulai mendata ibu hamil.
“Jika ibu hamil mengalami anemia, kekurangan gizi kita udah ngasih gizi yang cukup. Biar anak yang lahir bisa bagus dan sehat, ” tuturnya.
Setiap dua kecamatan di back up satu dokter anak dan dokter kandungan. Jika ada ibu hamil yang mengalami permasalahan bisa ditangani lebih maksimal.
Sedangkan untuk percepatan vaksinasi, Puskesmas Pancur siap menjemput bola. Vaksinasi juga dilaksanakan hingga malam hari.
“Percepatan vaksinasi di Pancur, saya buka pagi, siang dan malam. Karena banyak petani mungkin kalau pagi, siang masih di sawah, malamnya kita vaksin,” tandasnya.
Kegiatan yang dilaksanakan di Aula Lantai 4 Gedung itu melantik sebanyak 33 orang dengan rincian administrator 3 orang, pengawas 13 orang dan 17 Kepala Puskesmas. (*)
Komentar