Eau de Parfume (EDP) atau Eau de Toilette (EDT), Mana yang Lebih Baik?

Bagikan ke :

SMJTimes.com – Saat hendak menghadiri pertemuan penting, jangan lupa untuk menggunakan wewangian. Tak hanya mempertimbangkan jenis aromanya, perlu juga untuk menyesuaikan lama durasi aromanya bisa bertahan.

Ada beberapa jenis wewangian, namun eau de parfume (EDP) dan eau de toilette (EDT) merupakan dua wewangian yang banyak dipilih oleh orang-orang karena ketahanannya. Sebenarnya, tidak ada yang lebih baik atau buruk dari satu yang lainnya, karena yang paling penting adalah mengetahui jenis wewangian yang cocok digunakan saat acara atau situasi tertentu.

Maka dari itu, sebelum memutuskan untuk membeli wewangian terbaik Anda, simak perbedaan antara EDP dan EDT berikut ini!

Perbedaan konsentrasi EDP dan EDT

Perbedaan paling mendasar adalah konsentrasi dan kedalaman wewangian tersebut. Umumnya, eau de toilette memiliki konsentrasi yang lebih rendah, yakni antara 8 persen hingga 12 persen, dibandingkan dengan eau de parfume yang berkisar 12 persen hingga 18 persen.

“Penting untuk dipahami bahwa persentase minyak wangi dalam parfum bukanlah nilai kualitatif yang sederhana,” kata Pia Long, seorang ahli parfum dan konsultan parfum yang berbasis di Inggris, dilansir dari Byrdie.

“Tergantung pada jenis parfum, terkadang lebih sedikit lebih baik, dan terkadang konsentrasi yang lebih tinggi diperlukan untuk mencapai efek yang diinginkan,” lanjutnya lagi.

Eau de toilette lebih cocok bagi Anda yang menginginkan wewangian tidak terlalu pekat. Sementara itu, Eau de parfum umumnya lebih kaya aroma dan bisa bertahan lebih lama. EDP dapat bertahan hingga 4-5 jam pada tubuh atau 12 jam jika disemprotkan pada pakaian. Sementara itu, EDT memiliki ketahanan 2-3 jam saja.

Perbedaan aroma EDP dan EDT

Kedua jenis wewangian ini mungkin tidak memiliki aroma yang sama, meski diberi label yang sama. Beberapa merek mungkin memberikan interpretasi baru dari komposisi asli masing-masing jenis wewangian tersebut. EDP bukan hanya sekadar EDT yang lebih pekat.

“Misalnya, dalam eau de toilette Do Son, Anda akan merasakan tuberose, melati, dan bunga jeruk secara harmonis, sementara dalam eau de parfum, Anda akan merasakan tuberose yang sangat kuat. Aroma ini diperkuat, yang menghadirkan dimensi berbeda pada pengalaman aroma,” kata Mary Wallace, direktur penjualan dan pemasaran perusahaan wewangian.

Aromanya juga dapat bervariasi dari satu merek ke merek lainnya. Keduanya mungkin memiliki tema utama yang sama, tetapi proporsi top notes, middle notes, maupun base notes mungkin berbeda. Sering kali, eau de toilette lebih ringan dan lebih segar, sedangkan eau de parfum lebih kaya dan lebih tahan lama.

Untuk pemakaian siang hari atau aktifitas sibuk sehari-hari, Eau de toilette mungkin lebih nyaman dan sesuai digunakan. Sedangkan eau de parfum menawarkan lebih banyak kedalaman, cocok untuk malam hari.

Di iklim yang lembap dan panas, Eau de toilette yang segar juga mungkin lebih disukai, sedangkan di cuaca yang lebih dingin, eau de parfum mungkin menawarkan lebih banyak kehangatan. (*)

Komentar