SMJTimes.com – Makanan pedas sering kali menjadi ‘primadona’ bagi masyarakat Indonesia. Banyak dari mereka menganggap makanan akan terasa hambar jika tidak ada sensasi pedas yang membuat lidah sampai terbakar. Makanan pedas yang dikonsumsi secara cukup dan tidak berlebihan diyakini dapat memberikan manfaat. Manfaat mengonsumsi makanan pedas diantaranya adalah mengatur berat badan, menjaga kesehatan jantung, bahkan mengurangi risiko kanker.
Namun, perlu diperhatikan juga jumlah dan toleransi setiap ingin mengonsumsi makanan pedas. Setiap orang memiliki ketahanannya masing-masing, sehingga terlalu banyak mengonsumsi makanan bercita rasa pedas juga akan menyebabkan dampak buruk bagi kesehatan.
“Setiap orang memiliki batas untuk apa yang dapat mereka toleransi. Jika Anda merasa sakit saat makan makanan pedas, maka berhentilah,” ujar Allan Capin, seorang ahli penyedia perawatan darurat.
Apa yang membuat makanan terasa pedas?
Paprika mendapatkan rasa pedas dari capsaicin, senyawa berbasis minyak. Semakin banyak capsaicin, semakin pedas paprika.
“Beberapa orang secara alami lebih toleran terhadap rasa pedas karena faktor genetik. Mereka baru saja lahir dengan reseptor capsaicin yang lebih sedikit, yang memberi mereka toleransi bawaan terhadap pedas. Bagi yang lain, cara reseptor nyeri tubuh mereka bereaksi terhadap capsaicin berubah seiring waktu. Pada dasarnya, ini memungkinkan mereka mengembangkan toleransi yang lebih tinggi,” ujar Capin.
Ia juga menjelaskan terkait risiko kesehatan yang didapat dari konsumsi makanan yang super pedas. Seseorang yang tidak terbiasa mungkin akan mengalami sakit perut, diare, nyeri dada, sakit kepala, hingga muntah berat. Makanan yang sangat pedas bahkan dapat menyebabkan asam lambung.
“Kebanyakan orang tidak terbiasa dengan rasa pedas itu seperti menaruh bom di perutmu,” kata Dr. Capin kembali.
Benarkah makanan pedas bisa mengakibatkan maag?
Dikutip dari Cleveland Clinic, makanan pedas tidak menyebabkan maag. Menurut suatu penelitian, makanan pedas mampu mencegah dan menghentikan pertumbuhan bakteri H. pylori. Capsaicin juga disebut dapat mencegah pembentukan asam karena bersifat basa (kebalikan dari asam).
Namun, saat anda mengalami maag, lebih baik anda menghindari mengonsumsi makanan pedas. Iritasi memungkinkan menyebabkan tukak lambung, sehingga memperburuk kondisi kesehatan lambung anda.
Sementara itu, saat anda mengonsumsi makanan super pedas dan tidak bisa menolerirnya, anda perlu meredakan rasa panas di lidah dengan mengonsumsi sesuatu. Jika biasanya, orang-orang menganjurkan untuk minum air, sebenarnya cara tersebut tidak efektif sama sekali. Capsaicin adalah zat berbasis minyak, sehingga air tidak akan membantu mengurangi sensasi nyeri.
“Itu hanya menyebarkannya di sekitar mulut anda,” ujar Dr Capin.
Ia merekomendasikan untuk segera memakan roti atau minum air limun atau bisa juga susu. Jenis makanan dan minuman tersebut dapat menetralkan rasa panas akibat makanan pedas.
Komentar