Mengapa Disarankan untuk Buka Puasa dengan Makanan Manis?

Bagikan ke :

SMJTimes.com – Iftar merupakan momen dimana umat muslim yang melaksanakan ibadah puasa bisa membatalkan puasanya dengan makan dan minum karena telah sampai pada waktunya. Saat Iftar atau buka puasa, banyak orang menyarankan untuk buka puasa dengan makanan yang manis-manis. Namun, apakah benar jika saat berbuka memang dianjurkan untuk mengonsumsi makanan manis? Apa manfaatnya?

Saat melakukan ibadah puasa, simpanan gula darah dalam tubuh akan terus menurun sepanjang hari karena tidak mendapat asupan makanan lainnya. Gula darah merupakan sumber energi utama tubuh, oleh karena itu kekurangan asupan gula saat puasa bisa membuat tubuh menjadi mudah merasa lemas dan mengantuk. Oleh karena itu, sebagai pengganti energi yang hilang, dibutuhkan nutrisi tepat yang perlu dimasukkan ke dalam menu berbuka anda, termasuk gula.

Gula memang dapat meningkatkan kadar gula darah, namun perlu diingat bahwa makanan manis seperti teh manis dan pisang goreng tidak memiliki gizi cukup untuk menggantikan nutrisi yang hilang. Alih-alih bertenaga, anda mungkin merasa lemas setelah berbuka.

Menurut British Nutrition Foundation, sebaiknya tidak mengonsumsi banyak makanan atau minuman manis yang mengandung gula tambahan. Asupan kalori dan gula yang terlalu banyak memicu peningkatan berat badan.

Dilansir dari Kompas, disarankan untuk mengonsumsi makanan yang mengandung gula/rasa manis alami yang juga mengandung serat, serta memiliki nutrisi tinggi. Serat yang terkandung dalam buah-buahan dapat membantu mengontrol gula darah agar tidak melonjak tinggi.

Anda bisa memilih minuman sehat seperti jus buah, smoothies, kurma, es buah tanpa pemanis tambahan, buah segar, buah kering, buah yang dibekukan seperti pisang beku dengan topping cokelat.

Seperti yang disarankan oleh Rasulullah, saat berbuka puasa hendaknya memakan 3 butir kurma. Buah tersebut mengandung 69 kalori, namun juga mengandung nutrisi lainnya yang bermanfaat bagi tubuh, seperti serat, protein, kalium, magnesium, copper, mangan, besi dan vitamin B6. Sementara itu, anda juga bisa mengganti gula pasir dengan madu atau ekstrak vanila yang memiliki nilai gizi lebih tinggi.

Perlu diingat, minuman manis seperti teh manis, soda, dan minuman kalengan tidak memiliki cukup gizi, namun mengandung gula yang tinggi. Terlebih lagi, minuman sejenis biasanya tidak memberi efek kenyang, sehingga menimbulkan dorongan untuk mengonsumsi secara berlebihan.

Komentar