Tempat Prostitusi Ditutup, Rumah Warga Jadi Bilik Cinta

Bagikan ke :

Pati, Mitrapost.com – Tempat prostitusi di Kabupaten Pati membandel. Meskipun sudah diminta untuk tutup, mereka nekat melayani pelanggan. Bahkan di antaranya menggunakan rumah warga untuk dijadikan ‘bilik cinta’ atau tempat untuk menyalurkan hasrat seksual.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Kabupaten Pati Sugiyono mengungkapkan hal ini terjadi di Kecamatan Gabus. Ada rumah yang mempunyai enam kamar. Keenam kamar itu disinyalir digunakan untuk transaksi prostitusi.

“Itu sudah kami tutup. Dan sudah keadaan kosong,” ujar Sugiyono kepada Mitrapost.com, Senin (30/8/2021).

Selain itu, tempat prostitusi yang berkedok warung kopi. Warung kopi itu, kata Sugiyono, mempunyai 20 ruangan sebagai ‘bilik cinta.’ Pihaknya pun mengaku kucing-kucingan dengan pelaku bisnis ini.

Tempat tersebut hanya dijadikan penginapan semalam dan tidak di huni seperti pondokan yang lainnya. Sehingga dirinya dan petugas yang ada sering kuwalahan.

“Yang Juwana. Biasanya kucingan. Freelance. Yang di Juwana di belakang ruko Cong Yok itu tidak ada orangnya. Sudah pergi semua. Ada 20 kamar di sana. Biasanya freelance. Dapat datang ke sana terus pulang, dapat ke sana pulang. Pas kami datang ke lokasi tidak ada orang,” ungkap Sugiyono.

Sugiyono sendiri mengakui untuk pendirian pos pengamanan di area Juwana untuk saat ini tidak ada. Nantinya dalam berjalanan waktu tempat tersebut hanya cukup di lakukan sidak. Hal ini karena di tempat tersebut memiliki perbedaan dengan sejumlah tempat prostitusi yang ada.

Jika dibanding dengan prostitusi yang ada di Pati, tempat itu hanya digunakan semalam. Sedangkan yang lain digunakan sebagai pondokan hingga tempat tinggal.

“Jadi untuk Juwana, tidak ada penjagaan. Berbeda dengan LI, Ngemblok City maupun Kampung Baru maupun Batur Sari. Itu ada satu rumah yang di dalamnya ada buat tempat-tempat itu. Cukup kita sidak, Muspika selalu monitor dan kita selalu di lapangan,” tuturnya.

Bahkan dalam pengakuan pemilik rumah, lanjut Sugiyono tempat tersebut sudah lama tidak dihuni. Apalagi sebagai tempat prostitusi, pihak pemilik rumah mengatakan sudah lama tidak ada di sana.

“Ibu pemilik rumah menyampaikan bahwa sudah lama rumah tersebut tidak di tempati dan sudah lama tidak ada prostitusi,” terangnya.

Kedepannya Satpol PP dengan sejumlah institusi akan berkoordinasi. Terutama dalam melakukan proses sidak di kedua tempat yang ada. “Akan kami agendakan untuk sidak bersama Polri TNI. Pihak Muspika pun mengagendakan hal yang sama,” tandasnya. (*)

 

Artikel ini telah tayang di Mitrapost.com dengan judul “Bandelnya Prostitusi di Pati, Rumah Dijadikan ‘Bilik Cinta’”

Komentar