Rembang, SMJTimes.com – Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (Dinsosppkb) harapkan terjadi penurunan terkait Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) di Kabupaten Rembang. Hal ini disampaikan oleh Nasaton Rofiq, Kepala Bidang (Kabid) Pemberdayaan Sosial pada Dinsosppkb kabupaten Rembang di kantornya pada Senin (28/12/2020).
Nasaton mengungkapkan bahwa, jika masyarakat sesuai aturan, mau jujur, tidak tamak diharapkan DTKS nantinya bisa turun. Oleh karenanya, kesadaran masyarakat dinilai penting. Ia menilai, banyak masyarakat yang kurang bersyukur dan masih mengharapkan setiap bantuan yang turun dari pemerintah.
Baca juga : IPM Rembang Turun, Duduki Peringkat ke-21 se-Jateng
Hal Ini diperkuat dengan beberapa data selama ini. Menurutnya masih terdapat data yang tidak sesuai dengan realitas sesungguhnya.
“Banyak yang mengatakan data yang diinput sudah sesuai, tapi dalam kenyataannya itu terutama di aset kekayaan, aset harta benda, dan aset sosial ekonomi itu kadang lain,” ungkapnya.
Baca juga : Budidaya Padi Varietas Hipa 21 Memuaskan, Bakal Jadi Lahan Ekspor Rembang
Meskipun begitu, Nasaton tidak dapat menampik bahwa dampak pandemi covid-19 sangat berpengaruh terhadap kenaikan angka kemiskinan di Kabupaten Rembang. Dari masyarakat rentan miskin akhirnya masuk menjadi dalam kategori miskin. Dan ini berpengaruh dalam penambahan angka DTKS di kabupaten Rembang.
“Dampak Covid-19 luar biasa dari rentan miskin terus jadi miskin. Kemarin terjadi penambahan dari data awal yang rilis bulan Juli,” imbuhnya.
Baca juga : Rampung Penugasan, Kodim Rembang Sambut Hangat Kembalinya Prajurit
Menurut Nasaton, pemutakhiran DTKS pada tahun 2021 nanti akan berbeda dengan sebelumnya. Karena pelaksanaannya akan lebih ketat dan melibatkan Pekerja Sosial Masyarakat (PSM). Nantinya, PSM ini akan diseleksi dan ditunjuk langsung oleh Kemensos.
“Kemarin juga sudah kami daftarkan dan akan diseleksi dari Kemensos. Nanti ada petugas-petugas yang ditunjuk secara khusus oleh Kemensos,” terangnya.
Baca juga : Libur Nataru, Polres Rembang Gelar Operasi Lilin di Perbatasan Jawa Timur
Perihal pemasukan datanya nantinya akan menggunakan aplikasi SIKS NG Droid agar data yang diinput tepat sasaran. Ia menjelaskan, secara teknis nantinya petugas bakal mengambil gambar rumah dan pemiliknya, serta menandai lokasi tersebut.
“Makanya dibutuhkan tenaga-tenaga yang mumpuni dan nanti dari Kemensos ada pelatihan untuk itu,” jelasnya.
Baca juga :
- Terjadi Penurunan, Alokasi Pupuk Subsidi Rembang Terpenuhi 70 Persen
- Video : Hati-hati Pelaku Begal Payudara Kembali Terjadi di Pasucen
- Video : Laboratorium PCR Diresmikan, Bisa Uji 180 Sampel Perhari
Reporter: Aziz Afifi
Komentar