Pati, smjtimes.com – Larangan mudik oleh pemerintah pusat kepada perantau rupanya cukup berimbas pada penurunan pendapatan pedagang kaki lima di Desa Karaban, Kecamatan Gabus, Kabupaten Pati.
Supriyono, pedagang roti bakar mengungkapkan Ramadhan tahun ini pendapatannya menurun hingga 50 persen dari pada Ramadhan tahun lalu.
“Biasanya bisa memperoleh uang bersih Rp 250.000 an. Sekarang paling Rp 100 ribu,” ujar warga Desa Koryokalangan Kecamatan Gabus ini.
Tahun lalu di Bulan Ramadhan, ia bisa melayani sekitar 40 pelanggan dalam sehari. Namun saat ini pembeli hanya berkisar 20 orang.
Baca juga: Bupati Wajibkan Pengelola Swalayan Terapkan Protokol Kesehatan
Ia menduga penurunan ini dikarenakan banyak masyakarat Karaban yang tidak mudik sebab ada larangan mudik. Terlebih banyak masyakarat Karaban yang merantau menjual kasur di luar Pulau Jawa.
“Mungkin karena adanya pelarangan mudik, jadi banyak perantau yang tidak pulang. Biasanya ada orang yang memborong untuk orang yang tadarus, sekarang jarang,” beber Supriyono.
Penjual martabak juga merasakan yang sama. Lelaki yang tidak mau menyebutkan namanya ini mengaku pendapatannya berkurang hingga 50 persen.
“Sama mas. Berkurang. Sekitar 50 persen lebih,” tambahnya. (*)
Baca juga: Aksi Viral Pria Asal Semarang Berbagi untuk Pengemudi Ojol
Komentar