SMJTimes.com – Melalui platform X (Twitter), Elon Musk mendorong para pengikutnya untuk memboikot langganan Netflix demi kesehatan. Hal ini dilakukan sebagai tanggapan atas tuduhan kepada Netflix yang menjalankan agenda Transgender Woke.
Melansir dari CNBC Indonesia, seruan pembatalan langganan tersebut diperkirakan berasal dari sebuah kontroversi seputar serial animasi berjudul Dead End: Paranormal Park yang menampilkan karakter transgender.
Pencipta film Dead End: Paranormal Park, Hamish Steele disebut mengejek tragedi pembunuhan seorang aktivis konservatif Charlie Kirk.
Meski begitu, analis dari Wedbush Securities, Alicia Reese menyebut seruan Elon Musk datang terlambat di kuartal ketiga, jika berniat memberikan dampak berarti pada jumlah pelanggan dan pencapaian pendapatan.
Karena menurutnya, dampak negatif apa pun tetap bisa diimbangi oleh peningkatan pendapatan iklan. Hal tersebut terbukti pada komentar dari para analis keuangan.
Para analis keuangan menyoroti kinerja perusahaan Netflix yang mengalami penurunan saham sebanyak 4% pekan ini, namun secara keseluruhan justru mendapati kenaikan lebih dari 60% dalam setahun terakhir.
Kapitalisasi pasar perusahaan ini berada sekitar 490 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp8.140 triliun dengan jumlah pelanggan sebanyak 301,63 juta pada kuartal keempat tahun 2024.
Sejalan, tim Seymour dari Seymour Asset Management juga menyatakan bahwa saham Netflix pada akhirnya terlalu mahal untuk mampu terpengaruh secara signifikan oleh reaksi negatif di internet. (*)







Komentar