SMJTimes.com – Sebagai artis yang dikenal di Tanah Air, tak heran jika Soimah memiliki penghasilan fantastis yang dia kumpulkan selama bekerja di dunia entertain. Kendati begitu, ia sempat mengaku kecewa dengan perlakukan petugas pajak karena datang tanpa pemberitahuan terlebih dahulu pada tahun 2015 silam. Hal tersebut dicurahkan di Youtube Mojokdotco pada Sabtu (8/4).
“Saya kan pekerja seni ya, yang image-nya kaya raya. Untuk bayar pajak memang kewajiban kita. Bayar pajak, bayar. Lapor pajak, lapor. Kita udah sadar itu kok, Soimah nggak bakal lari. Rumahnya sudah jelas, tapi perlakukanlah dengan baik,” ujarnya.
Ia mengingat saat itu petugas datang tiba-tiba dan meminta dilakukan suatu pemeriksaan. Kedatangan tanpa pemberitahuan tersebut sontak membuat Soimah kesal karena merasa dicurigai seperti koruptor. Dia akan lebih menghargai jika para petugas menemuinya dengan baik-baik dan sopan.
“Buka pager tanpa kulonuwun (permisi), tiba-tiba udah di depan pintu yang seakan-akan saya mau melarikan diri. Saya dicurigai pemeriksaan ono(ada)-lah. Saya menjelaskan saya pekerja seni yang dicurigai opo (apa)? Harusnya kalau mereka minta kita, harusnya baik-baik, sopan, kan kita yang bayar,” lanjutnya.
Menurut ceritanya, Soimah dicurigai setelah membeli rumah seharga 430 juta rupiah dan membantu para keluarganya. Para petugas masuk ke rumahnya dari jam 10 pagi hingga 5 sore, mengeliling pendopo untuk melakukan pengukuran dan pemeriksaan di sekitar. Dia bahkan mengaku masih memiliki video dari aksi para petugas tersebut.
“Udah lunas Rp 430 juta. Kita ke notaris, nggak deal dari perpajakan karena nggak percaya, ‘Oh rumah di situ (NJOP) harganya Rp 650 juta’. Dikira saya menurunkan harga, padahal deal-dealan-nya ono (ada), notanya ono (ada),” tegas Soimah.
Dia mengaku risih karena orang pajak sudah menghitung hampir mencapai 50 miliar, padahal saat itu rumahnya belum selesai total.
“Ini orang pajak atau tukang sih. Orang pajak udah ngitung hampir Rp 50 miliar. Padahal saya aja yang bikin belum tahu total habisnya berapa, karena belum selesai total,” curhatnya.
Terakhir, diketahui pada Maret 2023 Soimah mendapat pesan pemberitahuan untuk segera bayar pajak. Menurutnya, pemberitahuan tersebut dilayangkan dengan bahasa yang tidak manusiawi.
“Terakhir yang baru ini, tahun ini, habis kejadian ini ‘Segera bayar pajak…’, dapat pemberitahuan dengan bahasanya tidak manusiawilah, kayak oyak-oyak (berburu) maling,” imbuh Soimah, dikutip dari Detik.
Komentar