SMJTimes.com – Erythritol atau pemanis buatan pengganti gula disebut memicu risiko pembekuan darah, stroke, dan serangan jantung, hingga kematian. Dalam studi di jurnal Nature Medicine, para peneliti menemukan bahwa mereka yang memiliki faktor risiko penyakit jantung, terbukti memiliki risiko 2 kali lipat jika memiliki kadar erythritol tinggi dalam darah.
“Jika tingkat erythritol darah anda berada di 25 persen teratas dibandingkan dengan 25 persen terbawah, ada risiko dua kali lipat lebih tinggi untuk serangan jantung dan stroke. Ini setara dengan faktor risiko jantung terkuat, seperti diabetes,” jelas Dr. Stanley Hazen, seorang direktur pusat diagnostik dan pencegahan kardiovaskular di Cleveland ClinicLerner Research Institute, dilansir dari Kompas.
Disana, para peneliti menganalisis sampel darah dari 1.157 peserta. Mereka menemukan banyak senyawa yang terkait dengan risiko kardiovaskular dan erythritol memiliki pengaruh terkuat dengan risiko kesehatan kardiovaskular.
Dilansir dari IDNTimes, peneliti menemukan bahwa peserta dalam kohort AS dan Eropa dengan tingkat erythritol 25 persen tertinggi dalam darah memiliki kemungkinan 2,5 dan 4,5 kali mengalami kejadian kardiovaskular dibandingkan mereka yang memiliki tingkat 25 persen terendah. Setiap mikromol peningkatan kadar erythritol dikaitkan dengan peningkatan risiko kejadian kardiovaskular, masing-masing sebesar 21 persen dan 16 persen di kohort AS dan Eropa.
Kemudian, para peneliti menemukan bagaimana pemanis gula tersebut memengaruhi pembekuan darah. Melalui beberapa tes, peningkatan kadar erythritol menunjukkan tingkat pembentukan gumpalan yang lebih tinggi dan peningkatan potensi trombosis.
Terakhir, para peneliti meneliti efek mengonsumsi makanan ringan atau minuman yang mengandung 30g erythritol pada 8 partisipan. Walaupun di awal memiliki tingkat erythritol rendah, mereka tetap 1.000 kali lipat lebih tinggi selama berjam-jam setelah konsumsi.
Walaupun temuannya tampak meyakinkan, tetapimasih perlu dilakukan penelitian lebih mendalam lagi. Temuan yang menunjukkan hubungan antara erythritol dan serangan jantung dan stroke, bukan merupakan hubungan sebab akibat.
Studi jangka panjang diperlukan untuk mengukur tingkat eritritol dan penanda aktivasi trombosit pada pasien yang sama, terutama yang mengalami serangan jantung dan stroke.
Dilansir Medical News Today, walaupun penyesuaian telah dibuat dalam studi tersebut terkait faktor risiko tradisional penyakit kardiovaskular, seperti usia, status merokok, tekanan darah, dan kadar kolesterol, namun masih ada kemungkinan perancu yang tidak terukur, seperti diet, yang dapat memengaruhi hasil.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Calorie Control Council di AS Robert Rankin menganggap gula buatan tersebut masih aman digunakan.
“Pemanis buatan seperti erythritol aman sebagaimana dibuktikan oleh izin peraturan global untuk penggunaannya dalam makanan dan minuman,” ujarnya.
Erythritol adalah pemanis buatan dengan karbohidrat yang ditemukan secara alami di banyak buah dan sayuran. Bahan ini memiliki 70 persen kemanisan gula dan dianggap nol kalori sehingga banyak dipakai dalam produk makanan sehat. Selain itu, pemanis ini tidak memiliki after-taste yang tersisa, tidak meningkatkan gula darah dan memiliki efek pencahar yang lebih sedikit daripada beberapa gula buatan lainnya.
Komentar