SMJTimes.com – Proses migrasi atau pemindahan data PeduliLindungi ke Satu Sehat Mobile disebut memiliki beberapa risiko keamanan. Hal ini diungkapkan oleh Direktur lembaga riset siber CISSReC, Pratama Persadha.
“Migrasi data pengguna aplikasi PeduliLindungi ke SatuSehat Mobile dapat menyebabkan beberapa risiko keamanan data, terutama jika tidak dilakukan dengan benar,” ujarnya, dikutip dari CNN Indonesia (26/2).
Satu Sehat Mobile merupakan platform layanan yang mengintegrasikan fasilitas pelayanan kesehatan (rumah sakit, puskesmas, apotek, laboratorium, dll) dengan data pengguna dari aplikasi PeduliLindungi milik Kementerian Kesehatan.
Sementara itu, transformasi aplikasi ini dijadwalkan pada tanggal 28 Februari 2023. Pengguna dapat melakukan pemindahan data dari aplikasi PeduliLindungi ke Satu Sehat Mobile dengan membuka bagian Akun, kemudian Akses pertukaran data.
Pratama menerangkan bahwa pemindahan tersebut memiliki beberapa risiko. Risiko-risiko tersebut diantaranya adalah kebocoran data, penggunaan data tanpa izin, hingga kerentanan data.
“Risiko utama migrasi data adalah kebocoran data pribadi pengguna. Seperti, informasi kesehatan, nomor telepon, alamat email, dan informasi lain yang tersimpan dalam aplikasi PeduliLindungi,” jelasnya.
Dia juga menambahkan, jika data tidak dihapus dengan benar dan disimpan dengan aman selama melakukan migrasi data, memungkinkan pihak tidak bertanggung-jawab melakukan pencurian data atau mengaksesnya tanpa izin. Hal ini telah melanggar hak privasi pengguna selaku pemilik data.
Adapun risiko lainnya adalah kerentanan data dari serangan siber.
“Risiko lainnya adalah kerentanan data terhadap serangan siber. Setelah migrasi data dilakukan, data tersebut dapat menjadi sasaran serangan siber. Jika data tidak dilindungi dengan benar, maka data tersebut dapat disalahgunakan oleh pihak yang tidak berwenang,” jelas Pratama.
Komentar