SMJTimes.com – Skizofrenia merupakan gangguan mental berat yang dapat mempengaruhi tingkah laku. Penderita gangguan ini bisa mengalami halusinasi, delusi, kekacauan berpikir dan perubahan perilaku. Berikut adalah penjelasan tentang gejala dan penyebab skizofrenia.
Gejala Skizofrenia
Bersumber dari halodoc, Skizofrenia memiliki gejala seperti sulit membedakan kenyataan dengan apa yang ada di pikirannya. Secara lebih lanjut, gejala Skizofrenia terbagi menjadi gejala positif dan gejala negatif.
- Gejala negatif ditandai dengan kehilangan sifat dan kemampuan yang dimiliki oleh orang normal, contohnya seperti terganggunya konsentrasi, pola tidur tidak normal dan motivasi hidup menghilang. Gejala tersebut biasanya diikuti dengan ketidak-inginan untuk bersosialisasi. Ciri-ciri lainnya dapat dilihat saat pengidap gangguan tersebut bersikap apatis, mengisolasi diri, tidak peduli terhadap penampilan dan menarik diri dari pergaulan.
- Sementara gejala positif ditandai dengan delusi, halusinasi, pikiran kacau dan adanya perubahan perilaku.
Penyebab Skizofrenia
Terdapat beberapa kondisi yang diduga menjadi penyebab gangguan ini, diantaranya adalah faktor genetik. Diketahui keturunan pengidap Skizofrenia memiliki risiko 10 persen lebih tinggi mengalami kondisi yang sama. Kemungkinan tersebut dapat meningkat menjadi 40 persen ketika kedua orang tua sama-sama mengidap skizofrenia.
Penyebab selanjutnya bisa jadi disebabkan oleh kondisi saat hamil dan dampaknya saat anak lahir. Kondisi tersebut seperti paparan racun, virus, ibu pengidap diabetes, pendarahan saat kehamilan, serta kekurangan nutrisi. Komplikasi saat lahir juga dapat meningkatkan risiko seperti prematur, berat badan rendah, asfiksia atau kekurangan oksigen saat dilahirkan.
Ada pula faktor kimia pada otak seperti ketidakseimbangan serotonin dan dopamin. Kondisi tersebut meningkatkan risiko mengalami gangguan tersebut, Keduanya merupakan zat kimia yang berfungsi untuk mengirim sinyal antara sel-sel otak sebagai bagian dari neurotransmitter. Selain itu, pengidap skizofrenia memiliki perbedaan struktur dan fungsi otak dibanding orang yang memiliki gangguan mental.
Penanganan Skizofrenia
Skizofrenia dapat mengakibatkan masalah serius jika tidak ditangani. Pengidap skizofrenia dapat mengalami gangguan kecemasan, depresi, penyalahgunaan alkohol, isolasi sosial, perilaku agresif bahkan niat bunuh diri. Maka dari itu, perlu penanganan segera ke ahli untuk menghindarinya.
Sebelum melakukan pengobatan, pasien harus melewati serangkaian tahapan pemeriksaan fisik, juga pengecekan Riwayat kesehatan keluarga. Pemeriksaan yang dilakukan seperti CT Scan atau MRI untuk mengetahui penyebab organic dari gejala, misal terdeteksi tumpr atau kelainan metabolik yang memiliki gejala halusinasi seperti skizofrenia.
Pengobatan pasien skizofrenia biasanya dilakukan dengan konsumsi obat-obatan dan terapi psikologis. Obat yang diberikan adalah antipsikotik yang mempengaruhi zat neurotransmitter otak. Obat ini dapat menurunkan halusinasi, kecemasan dan membantu kemampuan berpikir.
Sementara terapi psikotik dilakukan untuk menemukan cara mengelola gejala saat melakukan aktivitas normal seperti sekolah, kerja, maupun menjalin hubungan dengan orang lain. Terapi ini meliputi terapi kognitif, pelatihan ketrampilan perilaku, dukungan pekerjaan dan intervensi remediasi kognitif.
Selain penggunaan obat dan terapi psikologis, pengobatan lainnya adalah terapi kejut listrik untuk mengurangi kekacauan listrik pada otak.
Demikian penjelasan tentang gejala dan penyebab skizofrenia.
Komentar