Pati, SMJTimes.com – Aturan menggunaan aplikasi PeduliLindungi bagi penumpang transportasi umum di Pati nampaknya belum bisa diterapkan dalam waktu dekat.
Kepala Seksi (Kasi) Angkatan Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Pati, Prasetyo Fajar mengatakan, sebelumnya aturan tersebut telah disampaikan pemerintah melalui SE Kemenhub No. 94 Tahun 2021 dan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) No. 57 Tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3, Level 2, dan level 1 Covid-19 di wilayah Jawa dan Bali. Namun, ia menyebut Pati belum siap menerapkan aturan tersebut disebabkan satu hal.
Kendati demikian, Fajar mengatakan aplikasi PeduliLindungi telah diuji di Kantor Dinas Perhubungan (Dishub). Kemudian, bila capaian vaksinasi di Pati memenuhi serta masyarakat siap, maka tak menutup kemungkinan aplikasi ini akan diwajibkan bagi penumpang moda transportasi darat.
“Di kantor sini sudah menggunakan aplikasi PeduLilindungi. Kalau di perjalanan ada rencananya. Tapi ini belum ada ketentuan dari pusat maupun provinsi. Baru di kantor,” ungkap Fajar kepada SMJTimes.com saat ditemui di kantornya, Sabtu (6/11/2021).
Saat ini yang terpenting ialah mendukung pemerintah untuk mempercepat program vaksinasi Covid-19 dan meningkatkan perekonomian para pelaku angkutan umum.
Fajar mengaku, sebelumnya Dishub Pati telah mengajukan data pengelola dan pengemudi angkutan umum di terminal Kembangjoyo kepada Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk divaksin.
Sebagian besar dari data tersebut diketahui telah mendapatkan vaksin dosis pertama melalui Fasyankes kecamatan masing-masing.
“Dulu kami sudah pernah mengusulkan ke Dinkes tapi belum ada respon, mungkin stoknya terbatas. Akhirnya dari Dinkes dialihakan ke desa-desa vaksin mandiri,” katanya.
Kemudian terkait pertumbuhan ekonomi telah dilonggarkan. Kelonggaran ini memudahkan masyarakat dalam berkegiatan, dibukanya tempat pariwisata, dan pembelajaran tatap muka (PTM), serta angkutan umum di Pati perlahan mulai dapat penumpangnya kembali.
“Kalau sudah dilihat di lapangan bertambah sedikit. Karena sekolahan sedikit-sedikit sudah ada tatap muka naik angkudes. Pariwisata juga sudah buka sehingga bus mulai jalan,” terang Fajar. (*)
Komentar