Evaluasi Uji Coba Wisata di Rembang Memuaskan, Pembukaan Wisata Berlanjut di PPKM Level 3

Bagikan ke :

Rembang, SMJTimes.com– Uji coba 22 destinasi wisata di Rembang Jawa tengah dipastikan berjalan dengan baik, sebulan lebih diizinkan beroperasi, terpantau protokol kesehatan dipatuhi oleh pengelola dan pengunjung wisata.

Purwono, Kepala Bidang Destinasi Wisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Rembang menyebut tidak ada laporan penularan virus Covid-19 di area pariwisata.

Oleh karenanya ia menyatakan pembukaan destinasi wisata di masa pembatasan pemberlakuan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3 bisa dilanjutkan.

“Evaluasinya kami yang sebagai percontohan di beberapa wisata mangrove, mereka bisa commit, bisa terlaksana, dan tidak ada pelanggaran prokes. Kemarin mangrove itu kita buka di level 2 kalau sekarang kan level 3, bedanya hanya perlu menyesuaikan kapasitas pengunjung 30 persen,” kata Purwono kepada SMJTimes.com saat ditemui di kantornya.

Evaluasi Uji Coba Wisata di Rembang Memuaskan, Pembukaan Wisata Berlanjut di PPKM Level 3

Koordinasi antara pengelola wisata, Satgas Covid-19 Kecamatan, Satgas Kabupaten dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Rembang juga terus dilakukan. Pemantauan juga dilakukan secara berkala, baik melalui media sosial maupun kunjungan.

Purwono menambahkan meski berjalan lancar, masih ada catatan dalam program pembukaan destinasi wisata pada masa pandemi. Menurutnya mayoritas destinasi wisata masih kesulitan menerapkan Aplikasi PeduliLindungi. Para pengelola kekurangan SDM untuk operator aplikasi. Selain itu, di beberapa lokasi juga didapati kendala sinyal internet.

“Kendalanya tentang checking aplikaso PeduliLindungi. Ada juga pengelola kurang tenaga dan tidak dapat sinyal. Banyak yang tidak pakai,” terang Purwono kepada SMJTimes.com.

Pihak Disbudpar terus mendorong para pengelola wisata untuk menggunakan Aplikasi PeduliLindungi sebagai salah satu persyaratan kunjungan demi mewujudkan wisata yang aman di masa PPKM Pandemi Covid-19.

Meski demikian para wisatawan yang langsung masuk area tanpa kartu vaksin dan aplikasi masih dimaklumi lantaran capaian vaksinasi memang belum optimal. Namun ia menegaskan bahwa  protokol kesehatan harus tetap diperhatikan. (*)

Komentar