Pati, SMJTimes.com – Pada pekan lalu, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengajak rakyatnya untuk mencintai produk dalam negeri sekaligus membenci produk dari luar negeri atau asing.
Ajakan ini membuat beberapa kalangan menyoroti ajakan orang nomor satu di Indonesia. Mereka menilai tak etis seorang pemimpin negara mengajak rakyatnya untuk membenci produk impor.
Padahal, di berbagai komoditas barang, Indonesia masih tergantung dengan produk-produk luar negeri. Seperti kedelai, beras dan lainnya.
Baca juga: Terjebak Corporate Trap, Dewan: Produk Lokal Sulit Bersaing
Selain itu, beberapa pejabat dan orang di lingkungan Jokowi juga masih menggunakan produk-produk luar negeri. Seperti tas maupun lainnya.
Pernyataan ini juga mendapatkan sorotan dari lembaga legislatif Kabupaten Pati. Anggota DPRD Kabupaten Pati dari Fraksi Nurani Keadilan Rakyat Indonesia (NKRI) Narso menilai ajakan ini tidak cukup bila tujuannya agar produk lokal dapat bersaing dengan produk luar negeri.
Hal ini dapat dilihat bahwa kebanyakan produk yang ada di pasaran merupakan produk dari luar negeri.
Baca juga: Dewan Nilai Ajakan Presiden Benci Produk Impor Tak Cukup Angkat Produk Lokal
“Ini yang saya katakan belum memungkinkan UMKM untuk bersanding dan bersaing produk asing,” tutur politisi asal Partai Keadilan Sejahtera ini, belum lama ini.
Narso mengatakan pemerintah pusat maupun daerah harus bersinergi dalam menerapkan kebijakan. Narso menilai kebijakan pemerintah belum melindungi produk lokal yang kebanyakan dari para UMKM.
“Kebijakan pemerintah belum melindungi dan memperdayakan UMKM,” tandas Narso. (Adv)
Baca juga:
Komentar