Pati, SMJTimes.com – Jumlah pengangguran di Kabupaten Pati tahun 2020 mengalami peningkatan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), angka pengangguran terbuka mencapai 24.312 orang.
Hal ini diungkapkan oleh Anang Sarwoto selaku Kepala BPS Kabupaten Pati. Ia mengatakan tingginya angka pengangguran juga mempengaruhi meningkatnya angka kemiskinan di Kabupaten Pati tahun 2020.
Baca juga: Dewan Usul Disdagperin Gaet Influencer Lokal Untuk Publikasikan Aplikasi Pasar Online
“Pengangguran angkanya kalau dia tidak bekerja otomatis tidak ada pendapatan yang masuk. Termasuk pola konsumsi berubah. Kalau berubah otomatis angka kemiskinan bisa naik,” kata Anang di Kantor BPS Pati belum lama ini.
Lebih rincinya Anang menyebutkan Kabupaten Pati memiliki 65.0572 angkatan kerja. Dari jumlah tersebut 62.6261 diantaranya bekerja dan 24.312 digolongkan pengangguran terbuka.
Baca juga: Vaksinasi, Dewan Pati: Nakes Tak Boleh Tolak Vaksin
Yang masuk dalam indikator pengguran adalah golongan orang yang dalam satu minggu tidak bekerja atau tidak berkegiatan yang mendapatkan penghasilkan sama sekali.
Perlu diketahui data ini didapat dari survey angkatan kerja nasional (Sakernas) yang di update pada bulan Februari dan Agustus. Survey ini dirancang khusus untuk mengumpulkan data untuk menggambarkan keadaan umum ketenagakerjaan antara periode pencacahan.
Baca juga: Dewan Pati Berharap RUU PKS Segera Disahkan
Anang optimis, tahun ini setelah 2 investor dari korea yang mendirikan pabrik di Pati beroprasi, dua perusahaan tersebut dapat menyerap tenaga kerja lokal lebih banyak sehingga angka pengangguran ini dapat ditekan.
“Paling tidak ada warga Pati ikut menjadi tenaga kerja dia PT besar itu. Beberapa persen kan harus dari warga Pati. Saya yakin investor naik, pengangguran bisa teratasi,” pungkas Anang (*)
Baca juga:
- Angka Kemiskinan Kabupaten Rembang Naik Tahun Ini
- Pengesahan RUU PKS Alot, Dewan: Bukan Karena Penamaan
- Masa Pandemi Harga Rajungan di Rembang Sempat Anjlok
Reporter : Moh Anwar
Komentar