Jangan Sepelekan Kesemutan, Bisa Jadi Gejala Penyakit

Bagikan ke :

SMJTimes.com – Kesemutan seringkali dirasakan oleh setiap orang ketika terlalu lama duduk atau terlalu lama dalam satu posisi. Secara medis, kesemutan dikenal dengan istilah parestesia.

Pada dasarnya parestesia merupakan suatu gejala manifestasi dari gangguan sistem saraf sensorik akibat rangsang listrik di sistem itu tidak tersalur secara penuh. Misalnya jalan darah tertutup akibat satu bagian tubuh tertentu ditekuk terlalu lama. Pada orang sensitif, tidur miring terlalu lama saja dapat menyebabkan kesemutan. Juga duduk dengan siku ditekuk.

Baca juga: Beberapa Upaya Tingkatkan Imunitas Tubuh

Sistem saraf sensorik mempunyai prosedur kerja baku. Stimulus berupa sentuhan, tekanan, rasa sakit, dan suhu panas atau dingin diterima oleh reseptor di kulit, yang lalu dikirimkan ke saraf tepi. Kemudian masuk ke dalam susunan saraf pusat di sumsum tulang belakang. Di sini stimulus diteruskan sampai ke thalamus (pusat penyebaran utama impuls-impuls sensoris). Selanjutnya stimulus dikirimkan ke kulit otak (cerebral cortex). Baru pada saat inilah terjadi kesemutan.

Pada beberapa keadaan, kesemutan memang seringkali dianggap remeh. Namun jika kesemutan tidak dipengaruhi oleh posisi tidur atau posisi duduk, bisa jadi indikasi terjadinya penyakit.

1. Rematik

Rematik, atau rheumatoid artrhitis, merupakan sebuah kondisi di mana sendi di beberapa bagian tubuh mengalami peradangan. Jika tidak segera ditangani, sendi perlahan akan mengalami perubahan dan memicu penjepitan syaraf. Kondisi inilah yang membuat seseorang merasakan sensasi kebas dan nyeri khas kesemutan.

Baca juga: Cara Hilangkan Timbunan Lemak di Perut

2. Saraf terjepit

Kasus yang paling umum terjadi adalah terjepitnya syaraf yang terletak di punggung akibat terjatuh atau berolahraga terlalu keras. Inilah yang kemudian memicu kesemutan di area tubuh lain, semisal kaki.

3. Tanda Stroke

Kesemutan yang hanya terasa pada satu atau dua jari saja, bisa jadi tanda sudah terjadi gangguan berupa sumbatan pada bagian otak tertentu, yang menjadi awal dari serangan sebelum stroke muncul. Biasanya, kesemutan muncul disertai kemunduran fungsi motorik dan penglihatan.

Baca juga: Kenali Tipe Sakit Kepala dan Penyebabnya

4. Diabetes

Tingginya kadar gula dalam darah terbukti memicu penurunan jumlah darah yang mengalir di ujung-ujung syaraf. Akibatnya, penderita akan sering merasakan sensasi kebas dan nyeri khas kesemutan di beberapa bagian tubuh.

5. Tumor Otak

Penyebab sering kesemutan yang tidak kalah mengerikan lainnya adalah tumor otak. Umumnya, kesemutan akibat adanya tumor otak disertai dengan keluhan khas lainnya, seperti sakit kepala berat, terganggunya keseimbangan tubuh, menurunnya fungsi penglihatan, mual, muntah, hingga kejang.

Baca juga: 

Komentar