Pekerja Kerajinan Batik Diimbau Pakai Jamsostek

Bagikan ke :

SMJTimes.com – BPJS Ketenagakerjaan menggelar sosialisasi risiko kecelakaan kerja dan kematian terhadap pekerja kerajinan batik di Desa Trusmi Kulon, Cirebon, Jawa Barat. Kegiatan ini dilaksanakan pada Sabtu, 4 Februari 2023 dan dihadiri oleh Direktur Kepersertaan BPJS Ketenagakerjaan Zainudin bersama Komisi IX DPR, Netty Prasetyani.

Dilansir dari CNN Indonesia (5/2), Zainudin mengungkapkan bahwa acara sosialisasi BPJS Ketenagakerjaan berfokus pada pertumbuhan yang berkesinambungan atau sustainable growth, khususnya perlindungan bagi para pekerja pengrajin batik di desa tersebut. Ia juga menjelaskan hingga akhir 2022 pekerja informal atau Bukan Penerima Upah yang tercatat sebagai peserta aktif BPJS baru mencapai 14 persen. Ia juga berharap ada peningkatan seiring penambahan pekerja yang teredukasi terkait pentingnya perlindungan jaminan sosial dari BPJS Ketenagakerjaan.

Sementara itu, BPJS Ketenagakerjaan menawarkan beberapa manfaat yang bisa didapatkan, antara lain perawatan tanpa batas biaya hingga sembuh, Santunan Sementara Tidak Mampu Bekerja (STMB) sebesar 100 persen upah yang dilaporkan selama 12 bulan pertama, dn 50 persen untuk bulan selanjutnya hingga sembuh. Selain itu, ada pula santunan meninggal dunia karena kecelakaan kerja sebesar 48 kali upah. Jika bukan karena kecelakaan kerja, juga akan menerima beasiswa bagi 2 anak dari jenjang pendidikan dasar hingga perguruan tinggi maksimal 174 juta rupiah.

Zainudin menyatakan, ragam manfaat tersebut merupakan tanggung jawab negara untuk memberikan rasa aman bagi seluruh pekerja Indonesia.

“Kami juga memberikan beragam kemudahan dengan cara memperluas kanal pendaftaran dan pembayaran iuran,” ujarnya.

Tahun ini pihaknya menargetkan penyediaan satu Agen Perisai yang akan ada di desa agar masyarakat lebih mudah menjangkaunya. Selain itu, pembayaran iuran juga dapat dilakukan melalui Agen BNI 46, Agen POS, Agen Brilink, serta pegadaian.

“Kami berharap Desa Trusmi bisa menjadi pelopor sentra batik yang seluruh pekerjanya terlindungi program jaminan sosial ketenagakerjaan, sehingga lebih giat bekerja karena tidak khaatir mengalami risiko kecelakaan, seperti kampanye kami yaitu ‘Kerja Keras Bebas Cemas’,” kata Zainudin.

Netty Prasetyani juga mendorong kolaborasi yang solid dari para pemangku kepentingan, seperti para kepala desa, tokoh agama, tokoh masyarakat, juga ketua paguyuban dan Agen Perisai agar masyarakat memahami manfaatt BP Jamsostek bagi pekerja di sektor informal.

Pada kesempatan tersebut juga, BPJS Ketenagakerjaan menyerahkan jaminan kematian pada tiga ahli waris peserta yang meninggal dunia karena kecelakaan kerja sebanyak 1,7 miliar dan penyerahan secara simbolis kartu kepesertaan BPJS Ketenagakertaan kepada perwakilan pekerja pada industri batik Desa Trusmi.

 

Komentar