Rembang, SMJTimes.com – Kepala Bidang (Kabid) Penanaman Modal pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Rembang, Rofiq Pahlevi menyebut tren penanaman modal atau investasi di Kabupaten Rembang tahun 2021 mencapai puncaknya meski sempat terjadi lonjakan kasus Covid-19.
Ia mengatakan di tahun 2021 capaian realisasi investasi sektor industri Penanaman Modal Asing (PMA) di Kabupaten Rembang mencapai Rp400 miliar.
“Kalau peningkatan itu bisa dilihat dari realisasi investasinya. Kalau sebelumnya, di Rembang nggak lebih dari Rp10 miliar setiap tahun penambahannya. di tahun 2021 malah luar biasa hampir Rp400 miliar,” ujar Rofiq kepada SMJTimes.com saat ditemui di kantornya, Selasa (5/4/2022).
Peningkatan investasi PMA ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya efektifnya sosialisasi pro investasi dari pihak Pemkab Rembang. Selain itu, kawasan industri di Kabupaten Rembang cukup luas sehingga dinilai strategis bagi investor.
Pandemi Covid-19 juga secara kebetulan tak memengaruhi daya jual produk perusahaan-perusahaan yang berdiri di Rembang.
“Pandemi memang dinamika nasional. Tapi kalau di Rembang ada dinamika yang sedikit berbeda. Tahun lalu ada yang mengurangi tenaga kerja, tapi Parkland itu malah ramai menyerap tenaga kerja karena pasarnya tidak terganggu pandemi ekspornya,” katanya.
Naiknya tren investasi ini juga membuat iklim usaha di Rembang semakin kondusif. Hadirnya pabrik asing, selain menyerap tenaga kerja lebih banyak juga menimbulkan multiplier effect dengan menumbuhkan sektor UMKM di daerah pabrik berdiri.
“Pabrik sepatu ketika dibangun kan mengeluarkan uang, dia menyerap tenaga kerja tukang dan lain-lain. Tumbuh warung kecil. Selain menyerap tenaga kerja ribuan, warung ramai berkembang. Tujuan dari investasi memang itu,” katanya.
Rofiq berharap dengan tren investasi yang kian membaik dapat menarik investor asing lain yang ingin datang ke Kabupaten Rembang. (*)
Komentar