Pati, SMJTimes.com – Karena kekurangan anggaran, Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kabupaten Pati pada bulan Ramadan tahun ini tidak akan menyelenggarakan pasar murah. Hal tersebut diungkapkan oleh Hadi Santosa, Kepala Disdagperin Pati.
Perlu diketahui, Pasar Murah Ramadan awalnya merupakan program tahunan Pemerintah Kabupaten Pati yang dilaksanakan jelang hari Idul Fitri dalam rangka menyetabilkan harga kebutuhan pokok masyarakat (Kepokmas) selama bulan suci umat Islam.
Kegiatan ini biasanya digelar dengan teknis beragam, baik berada di depan kantor Disdagperin Pati, Kecamatan Margorejo atau di desa kecamatan bergiliran per tahunnya.
Hadi menyebut, program Pasar Murah Ramadhan Disdagperin sudah vakum selama dua tahun sejak tahun 2021, mengingat anggarannya untuk kegiatan non esensial kantor dinas dialihkan untuk penanganan Covid-19 dan suksesi program vaksinasi.
“Kita belum merencanakan sembako murah karena kita tidak punya anggaran.Kemarin di desa-desa, tahun ini nggak punya. Tahun kemarin juga tidak ada,” ujar Hadi Santosa saat ditemui Mitrapost.com di Plaza Pragola belum lama ini.
Tidak adanya program operasi pasar ini juga dimaksudkan dapat mengurangi kerumunan massa pencari bahan pangan di bulan suci.
Disdagperin beberapa waktu lalu juga telah melaksanakan operasi pasar minyak goreng murah di Alun-alun timur Kembang Joyo Pati. Yang diharapkan mampu mengurangi kelangkaan bahan pokok jelang Ramadan.
Kendati demikian, jika terjadi kenaikan harga yang signifikan saat bulan ramadan, Disdagperin bersama pemerintah provinsi akan menggelar operasi pasar dadakan.” Operasi pasar kerja sama dengan provinsi dan swasta,” imbuhnya.
Terakhir pasar murah Ramadan digelar di Kecamatan Winong dengan menerapkan protokol kesehatan standar Covid-19.
Secara simbolis sembako diserahkan kepada perwakilan dari desa yang ada di Kecamatan Winong. Selebihnya pendistribusian dilakukan oleh Camat beserta masing-masing Kades. (*)
Komentar