SMJTimes.com – Fenomena warung masakan Padang yang mudah ditemukan hampir di seluruh wilayah Indonesia memang menarik perhatian. Dari kota besar hingga pelosok desa, kuliner khas Minang ini seolah menjadi pilihan favorit masyarakat.
Popularitasnya bahkan sudah diakui dunia sebagai salah satu ikon kuliner Nusantara.
Menurut data Asosiasi Rumah Makan Masakan Padang yang dikutip dari beberapa pemberitaan nasional, jumlah rumah makan Padang di Indonesia diperkirakan mencapai 60 ribu unit pada 2023.
Angka ini menjadikannya salah satu jaringan kuliner etnis terbesar di Tanah Air. Uniknya, sekitar 70% perantau Minang di luar Sumatra Barat memilih membuka usaha rumah makan sebagai sumber penghidupan utama.
Sejarah panjang tradisi merantau masyarakat Minangkabau menjadi faktor utama penyebaran kuliner ini. Pemuda Minang sejak dahulu terbiasa meninggalkan kampung halaman untuk mencari rezeki di tanah rantau.
Bisnis rumah makan dianggap paling menjanjikan karena makanan adalah kebutuhan dasar, sementara cita rasa masakan Minang sudah terbukti diterima banyak lidah.
Kekuatan warung masakan Padang juga terletak pada standar rasa dan menu yang konsisten. Hidangan seperti rendang, ayam pop, gulai tunjang, hingga sambal ijo hampir selalu tersedia, sehingga pelanggan merasa familiar di mana pun mereka makan.
Inilah yang membuat warung Padang memiliki basis konsumen yang luas dari pekerja kantoran hingga mahasiswa.
Tidak hanya di dalam negeri, warung masakan Padang juga sudah menembus pasar internasional. Data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mencatat, pada 2022 terdapat lebih dari 200 restoran Padang yang tersebar di berbagai negara, seperti Malaysia, Singapura, Australia, hingga Arab Saudi.
Kehadiran restoran ini bukan hanya memenuhi kerinduan perantau, tetapi juga memperkenalkan kuliner Indonesia ke kancah global.
Fenomena meluasnya warung masakan Padang membuktikan bahwa kuliner bisa menjadi medium identitas budaya sekaligus peluang ekonomi.
Dari dapur sederhana, masyarakat Minang berhasil menjadikan masakan khasnya sebagai salah satu “jejaring kuliner” paling kuat di Indonesia, bahkan di dunia. (*)
Komentar