SMJTimes.com – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) gandeng 12 perguruan tinggi guna tingkatkan literasi digital, khususnya mengenai digital safety yang dinilai masih rendah. Hasil ini berdasarkan survei yang dilakukan oleh Kominfo. Indeks literasi digital Indonesia berada di angka 3,54 dari skala 1-5.
Sementara itu, dari empat pilar yang didorong, pilar digital safety yang memiliki tingkatan paling minim. Hal itu menjadi suatu kekhawatiran di era digital seperti saat ini.
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Dirjen Aptika) Kementerian Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan menuturkan, permasalahan digital safety sering dialami oleh para pengguna internet. Banyak masyarakat yang dapat dengan mudah ditipu secara online.
“Penipuan online ini sangat tinggi di Indonesia. Laporan ke kami tahun lalu sudah lebih dari 130 ribu,” ujarnya, dikutip dari Detik (25/2).
Kominfo kali ini berkolaborasi dengan perguruan tinggi guna meningkatkan literasi digital di Indonesia. Tidak hanya terkait digital safety, tapi juga literasi digital secara umum diharapkan turut mengalami kenaikan dengan adanya kolaborasi tersebut.
“Kalau masyarakat bisa membentengi dirinya untuk menghindari berbagai penipuan secara online, maka indeks literasi safety kita akan naik, sehingga kita bisa lebih fokus lagi ke literasi skill, budaya dan etika,” ujar Semuel.
Ia menyebutkan target Kominfo mengenai indeks literasi digital Indonesia dapat meningkat sampai poin 4 pada tahun 2024. Pihaknya juga berharap kerja sama dengan perguruan tinggi melalui riset dan penyaluran materi pembekalan dapat membangun sinergi antar keseluruhan jejaring.
“Target kami di akhir Pemerintahan Joko Widodo ini indeksnya mencapai 4. Jadi, kita sudah baik, sekarang kan sedang. Kita maunya baik, habis itu kita menuju sempurna,” pungkasnya.
Sementara itu, daftar perguruan tinggi diajak kerjasama dengan Kominfo diantaranya adalah Universitas Gadjah Mada, Universitas Sebelas Maret, Universitas Tidar, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa, Universitas Esa Unggul, Universitas Nahdlatul Ulama NTB, Universitas Muhammadiyah Aceh, Institut Seni Indonesia Yogyakarta, Institut Seni Indonesia Surakarta, Institut Informatika dan Bisnis Darmajaya, serta Institut Teknologi PLN.
Komentar