Pati, SMJTimes..com – Petani di Kabupaten Pati mendapatkan jatah fasilitas Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) dari pemerintah pada tahun ini. Besaran tersebut diketahui sebanyak r 3.050 hektare tanaman padi. Hal ini diapresiasi oleh Anggota Komisi B DPRD Pati, Nur Sukarno.
Pasalnya tahun ini potensi bencana alam banjir dan serangan hama tanaman padi masih mengancam.
Politisi dari Partai Golkar ini menyerahkan agar fasilitator dalam hal ini Dinas Pertanian mengutamakan lahan pertanian yang sering terdampak bencana banjir tahunan.
“Kita patut bersyukur ada tambahan luasan program AUTP saya setuju sekali prioritas di daerah rawan kebanjiran, ” kata Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati dari Fraksi Golkar itu, Jumat (18/3/22).
Selain itu, Sukarno juga meminta Dispertan untuk gencarkan sosialisasi kepada para petani. Pasalnya program ini di kalangan petani masih asing. Para petani belum banyak yang memahami konsep berasuransi.
“tapi perlu sosialisasi ke petani, karena walaupun sudan di subsidi dan hanya membayar Rp 36 ribu kadang kadang petani masih keberatan, ” kata Sukarno.
Lebih jauh anggota Komisi B DPRD Pati itu mengajak para petani untuk mengantisipasi gagal panen dengan mengikuti program AUTP.
Dengan harapan apabila terjadi gagal panen, maka para petani bisa mengajukan klaim dan mendapatkan ganti rugi untuk tanam kembali. Dengan begitu, produksi pertanian bisa terus berlangsung.
Dihimpun dari data Dinas Pertanian Kabupaten Pati, alokasi AUTP untuk Pati tahun ini lebih banyak dibandingkan tahun kemarin yang hanya 800 hektare.
Perlu diketahui total premi atau angsuran yang harus dibayarkan setiap petani dalam program AUTP sedianya adalah Rp 180 ribu per hektare per musim tanam.
Namun premi ini telah disubsidi oleh pemerintah pusat sebanyak 80 persen atau sebesar Rp 144 ribu dari anggaran APBN. Artinya untuk menikmati program ini para petani hanya diwajibkan membayar Rp 36 ribu per hektar per musim tanam. (Adv)
Komentar