Pati, SMJTimes.com – Wakil Ketua II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati Hardi menyampaikan, pembelajaran secara daring atau Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) di Kota Bumi Mina Tani memang harus diterapkan.
Hal tersebut bertujuan agar tidak terjadi kerumunan dan menyebabkan adanya klaster baru.
“Kalau tidak belajar daring akan ada potensi penularan Covid-19 dan menyebabkan adanya klaster baru,” kata Hardi kepada SMJTimes.com, Rabu (16/2/2022).
Ia menambahkan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati sudah tepat menghentikan kegiatan Pertemuan Tatap Muka (PTM) sementara. Apalagi sekarang ini, Pati kembali berstatus Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3.
“Ini akan menjadi perhatian semua pihak, karena virus Covid-19 tidak bisa ditangani oleh salah satu pihak saja. Kita harus bekerjasama supaya penularan Covid-19 tidak meningkatkan lagi,” imbuhnya.
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua DPC Partai Gerindra, mengingatkan warga Pati untuk tetap menjaga protokol kesehatan (Prokes), serta menuntaskan vaksinasi.
“Masyarakat itu sudah sadar, tapi kadang-kadang lupa. Sehingga saya mengingatkan kembali kepada masyarakat supaya tetap jaga protokol kesehatan,” sambungnya.
Untuk diketahui, berdasarkan data yang dimuat dalam laman vaksin.kemkes.go.id data per tanggal 16 Februari 2022 pukul 12.00 WIB jumlah vaksinasi Covid-19 di Indonesia total yang sudah menerima dosis 1 ada 90,67 persen (188.833.480 dosis) dan total yang sudah menerima dosis 2 ada 66.01 persen (137.485.375 dosis).
Sedangkan total yang sudah menerima dosis 3 ada 3,61 persen (7.505.145 dosis). (*)
Komentar