Pati, SMJTimes.com – Pemerkosaan yang menimpa seorang wanita tuna wicara berinisial S (38) asal Tayu mendapat reaksi keras dari sejumlah pihak. Selain dari aparat penegak hukum, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati juga turut bertindak.
Bahkan Ketua DPRD Kabupaten Pati, Ali Badrudin mengutuk tindakan tersebut. Ia meminta agar Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Pati memberi pendampingan terhadap korban. Mulai dari kesehatan fisik hingga psikologi korban.
“Korban sudah mendapat pendampingan hukum dari salah satu yayasan. Selain itu, Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah juga memberi pendampingan dengan menghadirkan Ahli Tuna Wicara, kami juga minta agar Dinkes dan Dinsos Pati memberi pendampingan,” ungkapnya beberapa waktu lalu.
Menurut Ketua DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kabupaten Pati itu, Dinsos Kabupaten Pati harus memberi pendampingan dengan menyediakan ahli psikolog untuk kesehatan mental korban. Sementara itu, Dinkes Kabupaten Pati bisa melakukan pendampingan terhadap kesehatan fisik korban yang tengah hamil.
“Dinkes melalui Puskesmas Tayu I bisa memonitor kesehatan korban dan janinnya secara gratis tanpa ada pungutan,” paparnya.
Sebelumnya, ia sempat mengunjungi kediaman S pada Minggu (16/1/2022) lalu.
Dalam kesempatan tersebut, ia memberikan bantuan berupa sembako dan sejumlah uang. Kedatangnnya juga sebagai bentuk kepedulian dan dukungan moril terhadap keluarga korban.
Selain Ali Badrudin, Anggota DPRD Kabupaten Pati lainnya yakni Muntamah juga menyampaikan rasa prihatin terhadap tindak asusila yang terjadi pada penyandang disabilitas.
Anggota Komisi D DPRD Kabupaten Pati iu meminta kepada Pemkab Pati agar memberikan layanan terbaik mengenai trauma healing bagi korban dan keluarga korban.
“Pemkab harus memberikan pendampingan baik pendampingan hukum maupun pemulihan psikologi korban,” ujar Muntamah.
Perlu diketahui, kasus pemerkosaan dilakukan oleh SWN (60) kepada S (38). Kasus tersebut tengah ditangani Polres Pati. (*)
Komentar