Rembang, SMJTimes.com– Dihapuskannya program ujian nasional (UN) oleh pemerintah tak mempengaruhi proses pemetaan pendidikan di Rembang. Nilai semester dari masing-masing lembaga pendidikan sudah mampu mengukur standar keberhasilan belajar para siswa.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Seksi (Kasi) Kurikulum dan Penilaian SMP Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dindikpora) Kabupaten Rembang, Samiun.
“UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer) sudah tidak ada. Artinya tetap ada ujian sekolah untuk mengukur kemampuan siswa tapi pakai evaluasi di akhir semester kan bisa. Tidak ada masalah masih biasa saja. Tanpa adanya UN mendaftar ke perguruan tinggi juga biasa,” ujar Samiun kepada SMJTimes.com saat ditemui di kantornya.
Ia juga menilai bahwa semangat belajar murid dan mengajar guru tak menurun meski ujian akhir sekolah ditiadakan. “Semangat guru dan murid tidak ada bedanya. Para guru mereka paham bagaimana mengukur daya tangkap anak. Ada berbagai macam cara, apalagi sebagian besar guru juga sudah didiklat,” imbuh Samiun.
Malahan dengan dihapusnya ujian nasional, beban siswa dan guru jadi berkurang . Pasalnya persiapan belajar jelang ujian nasional jadi momok tahunan dan beban psikologis tersendiri bagi siswa dan guru.
Jika sebelumnya siswa dan sekolah berlomba-lomba mendapat hasil ujian yang maksimal untuk menunjukkan kompetensi satuan pendidikan, setelah UN dihapus, program pemerataan mutu pendidikan digantikan dengan ANBK ( Asesmen Nasional Berbasis Komputer). Metode ini dinilai lebih ramah dan mampu mengukur kompetensi pendidikan dari aspek yang lebih luas.
Dijelaskan bahwa, ditiadakannya program UN pemerintah resmi dicanangkan sejak tahun 2020 mengacu pada Surat Edaran (SE) Kemendikbud Nomor 1 Tahun 2020 tentang peniadaan ujian nasional dan ujian kesetaraan serta pelaksanaan ujian sekolah dalam masa darurat pandemi Corona Virus Disease (Covid-19).
Penghapusan ujian nasional sendiri sebenarnya sudah di gagas Menteri Pendidikan sebelum pandemi yang realisasinya akan dilakukan pada tahun 2021. Sehubungan dengan adanya pandemi yang melanda pelaksanaannya dimajukan pada tahun 2020. (*)
Komentar