Tingkatkan Indeks Pertanaman, Dintanpan Optimalkan Sumber Daya Air dan Pupuk

Rembang, SMJTimes.com – Indeks Pertanaman (IP) Kabupaten Rembang, khususnya komoditi padi sawah masih perlu ditingkatkan karena masih berada di bawah angka 200. Hal ini disampaikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan (Dintanpan), Agus Iwan Haswanto, Jum’at (22/10/2021).

Indeks pertanaman dapat diartikan sebagai perbandingan antara jumlah luas lahan sawah yang tersedia dengan pertanaman yang dilakukan dalam pola tanam selama satu tahun.

Ia menerangkan, rendahnya indeks tersebut disebabkan karena dalam setahun rata-rata sawah di Rembang hanya mampu memproduksi 2 kali tanam padi.

“PR kita, IP masih rendah, masih dibawah 200. Rata-rata masih 140 faktornya MT-1 nya terlambat. Kalau bisa berjalan sebagaimana tahun kemarin, maka Februari sudah panen. Dan jika 29.000 hektar sudah tertanam semua, pasti indeksnya naik,” kata Agus kepada SMJTimes.com saat di temui di kantornya.

Baca Juga :   DPUTARU Rembang Tanam 10 Pohon Pengganti Akibat Pelebaran Jalan

Tingkatkan Indeks Pertanaman, Dintanpan Optimalkan Sumber Daya Air dan Pupuk

Pemkab Rembang melalui Dintanpan terus berupaya menaikkan indeks pertanaman dengan cara memperbaiki sarana prasana sumber daya air di area sawah tadah hujan.

Agus menyebut, saat ini kawasan pesawahan di Rembang yang menggunakan sistem pengairan (irigasi) lebih sedikit dibandingkan dengan sawah tadah hujan. Sawah-sawah tadah hujan inilah yang sarprasnya perlu ditingkatkan agar bisa mendapatkan air selama dua kali tanam.

“Langkah sarpras, kita bangun embung, sumur tanah dangkal, long storage. Tapi itu juga kurang. Idealnya petani harus memulai musim tanam pertama lebih awal sehingga di musim tanam kedua air masih tersedia. Ketika di titik kritis, maka baru menggunakan air embung,” jelas Agus.

Baca Juga :   58 PNS Mendaftar Jabatan Tinggi Pemkab Rembang

Langkah kedua yakni dengan mengoptimalisasikan serapan pupuk petani. Selama ini petani kesulitan mendapatkan pupuk tepat waktu, saat tiba waktunya musim tanam pupuk belum bisa ditebus petani. Tahun ini, pihaknya menargetkan agar para petani mendapatkan pupuk lebih awal.

Kendati IP Rembang rendah, hal tersebut tak terlalu menjadi kendala karena notabene produksi padi di Rembang bisa mencukupi kebutuhan warga lokal, bahkan tahun ini produksinya surplus. (*)

Komentar