Rembang, SMJTimes.com – Kebutuhan beras untuk wilayah Kabupten Rembang dipastikan tetap aman dan tercukupi. Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan (Dintanpan) Kabupaten Rembang bahkan menyebut produksi beras surplus. Hasil panen para petani tahun ini lebih tinggi daripada tahun kemarin.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan (Dintanpan) Kabupaten Rembang Agus Iwan Haswanto mengatakan, produksi beras tahun ini mencapai 5,6 ton per hektar, lebih tinggi dari tahun 2020 yang hanya 4,4 ton per hektar.
“Kalau produktivitasnya meningkat karena 2020 banyak yang kekeringan dan gagal panennya tinggi. Ukuran statistik 4,4 ton per hektar, kalau sekarang 5,6 ton ini yang dijadikan angka riil. Kalau ubinan malah bisa mencapai 7 ton per hektar. Misalnya 5,6 ton dikalikan 29 ribu hektar bisa sangat surplus untuk kebutuhan kabupaten,” kata Iwan kepada SMJTimes.com saat ditemui di kantornya, Kamis (21/10/2021).
Bahkan ia mengklaim, angka surplus beras yang sekarang bisa memenuhi kebutuhan masyarakat Rembang selama 17 bulan.
Ia menerangkan bahwa surplus panen tahun ini disebabkan beberapa faktor, salah satunya cuaca yang bersahabat. Hujan di musim tanam pertama datang lebih awal sehingga petani bisa menanam padi dua kali dalam setahun.
Berbeda dengan tahun 2019 yang kemaraunya lebih panjang menyebabkan ketersediaan air kurang dan petani beralih menanam palawija.
“Tahun ini juga hampir tidak ada hama, walaupun ada penyakit, tapi hanya sebrntar seperti werenh tetapi bisa terkendali sehingga panen relatif bagus,” imbuh Agus.
Karena stok yang melimpah tersebut sisa surplus beras didistribusikan atau dijual ke Kabupaten lain yang kekurangan beras.
Agus berharap produksi beras Rembang tahun depan bisa dipertahankan bahkan meningkat sehingga meredam wacana impor beras nasional dan petani makin sejahtera. (*)
Komentar