Pati, SMJTimes.com – Sejumlah satuan pendidikan di Kabupaten Pati telah mulai melakukan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Meski tak sebebas sebelum pandemi, sejumlah siswa sudah bisa belajar di ruang kelas. Sayangnya hal tersebut masih belum bisa dinikmati oleh para siswa yang belajar di sekolah luar biasa (SLB).
Kasubag TU Disdikbud Jateng Cabang III Provinsi Jawa Tengah Hariyanto mengatakan, meski SLB di kota tetangga sudah mulai PTM, hingga saat ini Bupati Pati masih belum memberikan izin untuk membuka lembaga pendidikan SLB.
“Kalau yang lain sudah mulai berjalan sejak di bulan September di minggu kedua. Pati belum, baru wilayah Rembang dan Kudus. Kkarena belum dapat izin dari pak bupati, kami mengajukan sarprasnya dulu. Mungkin akan dizinkan kalau memenuhi syarat diizinkan,” kata Hariyanto kepada Mitrapost.com saat ditemui di kantornya kemarin, Senin (1/10/2021).
Menurut Hariyanto, PTM dimasa pandemi tahun kedua ini adalah hal yang krusial. Pembelajaran daring di lingkungan SLB lebih sulit dilakukan dibanding dengan sekolah konvensional. Tantangan yang dialami guru SLB juga lebih kompleks karena siswa membutuhkan akses belajar khusus.
Tidak semua anak bisa menerima materi dari internet dan tidak semua orang tua mampu mengajarkan materi sekolah kepada anaknya.
“PJJ itu kurang eefekif, anak tidak bisa mendapatkan langsung pemebelajaran dari gurunya. Mereka juga tidak berani luring pakai PJJ juga tidak mudah diterima. Di sisi lain, orang tua tidak dapat menyampaikan materi karena harus ada teknik khusus dalam memberikan pembelajaan pada anak berkebutuhan khusus,” terangnya,
Kendati demikian, dimulainya PTM terbatas di Pati cukup memberi angin segar kepada para murid, guru, dan orang tua wali. (*)
Komentar