SMJTimes.com – Memiliki hubungan langgeng dan penuh kebahagiaan dengan pasangan menjadi impian bagi setiap orang dalam menjalani rumah tangga. Namun, nyatanya untuk mempertahankan hubungan bukanlah perkara yang mudah.
Bermacam persoalan menjadi penguji kekuatan hati pasangan untuk tetap teguh dengan pasangan hidupnya. Ada kalanya, hubungan merenggang, namun tak jarang hubungan pun semakin erat bagi mereka yang mampu melewati ujian yang dihadapi.
Kesetiaan suami maupun istri kian diuji saat melewati hubungan panjang dalam rumah tangga. Kesetiaan masing-masing pasangan pun memiliki peran dalam mempertahankan hubungan tersebut.
Tak hanya mengandalkan kesetiaan istri ataupun suami agar bisa mempertahankan hubungan, namun juga keseteiaan keduanya. Allah berfirman,
قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ ٱللَّهَ فَٱتَّبِعُونِى يُحْبِبْكُمُ ٱللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَٱللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
Qul ing kuntum tuḥibbụnallāha fattabi’ụnī yuḥbibkumullāhu wa yagfir lakum żunụbakum, wallāhu gafụrur raḥīm
Artinya: “Katakanlah ‘Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu’. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”Kedua, kata Najmi, tumbuhnya rasa saling mempercayai. Jika kecurigaan mulai muncul hal tersebut perlu dihindari, mengingat pasangan suami-istri harus saling percaya.
Jadi kalau dalam rumah tangga sudah timbul benih-benih saling mencurigai itu berbahaya. Tumbuhkan sikap saling mempercayai, ketika ada informasi apapun, jangan menuduh terang-terangan tapi kita tabayun dulu.Oleh karena itu, saling mendoakan adalah hal yang penting bagi setiap pasangan, agar tetap setia dan dijauhkan dari perselingkuhan.
Berikut ini adalah doanya,
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
Rabbana hab lana min azwajina wa dzurriyatina qurrata a’yun, waja’alna lil muttaqina imama.
Artinya: “Wahai Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri dan keturunan kami sebagai penyenang hati, dan jadikanlah kami imam (pemimpin) bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al-Furqon: 74). (*)
Komentar