“Apalagi masih ada pemahaman Covid tidak ada, betapa beratnya pemerintah mengatasi Covid ini. Dari SDM yang ada dikerahkan semua. Dari keuangan di pusatkan semua. Tetapi masyarakat tidak selaras dengan pemerintah,” Imbuhnya
Bupati asal Pamotan itu juga berpendapat untuk saat ini pemerintah kabupaten Rembang tidak dapat maksimal dalam melakukan pembenahan fasilitas publik. Pasalnya banyaknya anggaran yang di pangkas.
Tahun lalu, anggaran pemerintah mendapatkan refokusing sebanyak Rp71 miliar. Namun pada tahun refokusing ditambah sebanyak 10 milyar.
“Di Covid ini kita tidak bisa melakukan apa-apa karena Pendapatan habis. Jadi kami tahun 2020 di refokusing sebanyak Rp71 miliar. Tahun ini recofusing Rp81 miliar. Yang kita olah untuk fasilitas pemerintah hanya sekitar 200 milyar,” ucapnya (Adv)
Komentar