Hafidz Imbau Masyarakat Tak Mudik dan Berwisata

Bagikan ke :

Rembang, SMJTimes.com – Kabar baik disampaikan oleh Bupati Rembang, Abdul Hafidz terkait dengan penurunan angka Covid-19 di Kabupaten Rembang. Dalam keterangannya ia menyebut, untuk saat ini tercatat tidak lebih dari 40 orang dengan status Orang Tanpa Gejala (OTG).

Alhamdulillah di Rembang tinggal sedikit, di rumah sakit tinggal belasan. OTG tidak lebih dari 40,” terangnya.

Kendati demikian, Abdul Hafidz meminta agar masyarakat Kabupaten Rembang tidak gegabah. Dalam sambutannya di kegiatan “Bantuan Sosial Peduli Covid-19” pada Rabu (28/4/2021) kemarin, ia mengimbau agar masyarakat masih tetap konsisten untuk menerapkan 5M dalam kegiatan sehari-hari.

“Kita tidak boleh merasa puas karena kondisi Covid-19 di Rembang sudah turun. Justru karena turun inilah dikhawatirkan malah banyak yang sembrono (melanggar protokol kesehatan). Kalau ini sampai terjadi, nanti malah bisa membludak lagi,” ucapnya.

Sebagai contoh, Abdul Hafidz menyinggung mengenai kasus Covid-19 di India baru-baru ini yang mengalami perlonjakan kasus hingga 2000 kasus dalam sehari. Menurutnya hal itu terjadi karena masyarakat abai protokol kesehatan.

Ia menambahkan, sebagai bentuk antisipasi, ia meminta agar masyarakat menahan diri untuk tidak mudik atau berdarmawisata terlebih dahulu dalam menyambut libur Hari Raya Idulfitri. Mengingat hal tersebut sudah dilarang oleh Pemerintah Pusat dan tentunya agar tidak terjadi lonjakan kasus Covid-19. Khususnya di Kabupaten Rembang yang trennya sudah menurun.

“Tetap dilarang mudik. Karena berdasarkan evaluasi yang didapat dari event Nasional, liburan baik peringatan hari nasional maupun libur hari keagamaan, ternyata di hari-hari itu terjadi penyebaran Covid secara signifikan. Untuk itu, pemerintah masih tetap melarang mudik,” ujarnya.

Senada dengan Abdul Hafidz, Dandim 0720/Rembang Letkol Kav Donan Wahyu Sejati juga menekankan, agar masyarakat mengikuti anjuran pemerintah demi kesehatan dan kebaikan bersama.

“Dengan mengikuti anjuran dari pemerintah. Karena tanpa kesadaran dan partisipasi seluruh masyarakat sulit untuk kita memberantas virus ini,” tekannya.

Di lain pihak, Kapolres Rembang AKBP Kurniawan Tandi Rongre menegaskan, bahwa ia akan melakukan penyekatan secara ketat pada Operasi Ketupat Candi pada 6-17 Mei 2021 mendatang. Ia bahkan mengaku akan mengerahkan sekitar 500 personel agar tidak kebobolan pemudik yang tetap ngotot melanggar larangan dari pemerintah tersebut.

“Nanti kita akan lakukan penyekatan satu kali 24 jam di selama 6-17 Mei di sejumlah titik. Khususnya di perbatasan Jawa Tengah-Jawa Timur,” tegasnya.

Komentar