Aliran Garis Keras Perlu Diajak Dialog Guna Tangkal Terorisme

Bagikan ke :

Pati, SMJTimes.com – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Maesaroh berpendapat sama dengan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Pati, KH. Mujib Sholeh yang menyatakan aliran-aliran garis keras perlu diajak berdialog untuk mencegah terjadinya terorisme.

Menurut politisi asal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini, dialog lintas agama sudah banyak dilakukan untuk mencegah intoleransi maupun terorisme. Namun, dialog-dialog dengan aliran-aliran agama yang dinilai berhaluan keras belum banyak diselenggarakan.

“Dari lintas agama sudah ya, tapi yang banyak di gejolak di masyarakat ini justru pandangan yang aliran keras,” ujar Maesaroh saat ditemui selepas menghadiri Dialog Lintas Agama di The Safin Hotel, beberapa waktu lalu.

Ia menilai apabila dialog ini berjalan maka pemerintah maupun lembaga-lembaga lainnya akan memahami unek-unek para aliran ini.

“Kalau ini ketemu dan dialog akan mengetahui keinginan mereka. Unek-unek mereka. Saya sepakat pendapat Kiai Mujib dari MUI tadi perlu dialog dengan aliran garis keras,” tegasnya.

Selain itu, Maesaroh juga menilai Kemenag Perlu membentuk tim cyber untuk menangkal paham-paham radikalisme di media sosial.

“Karena dengan adanya media sosial terlebih adanya pendemi Covid-19 sudah banyak anak sekarang ini hidup di dunia maya. Maka harus ada tim cyber untuk mengcounter dan juga meluruskan dan menunjukkan,” katanya.

Sebelumnya, Ketua MUI Kabupaten Pati KH. Mujib Sholeh mengusulkan kepada Kementerian Agama untuk merangkul semua aliran agama terutama aliran-aliran garis keras dalam Agama Islam.

“Jadi kalau perlu mengundang MTA, LDII, Ahmadiyah, NU, Muhammadiyah dan lainnya yang mempunyai pemahaman keras untuk kita memahami tanggapannya bagaimana menanggapi negara kita ini,” tuturnya. (Adv)

Komentar